Suara.com - Beberapa perusahaan dana lindung nilai AS membekukan aset investor asal Rusia yakni Roman Abramovich setelah Inggris memberlakukan sanksi pada bos klub sepak bola Chelsea tersebut.
Seperti dikutip dari Reuters, Administrator dana SS&C Globe Op mengatakan dalam sebuah pesan kepada salah satu perusahaan dana lindung nilai bahwa akun yang dikaitkan dengan Abramovich diblokir untuk bertransaksi.
Namun, SS&C enggan menanggapi secara cepat perihal pembekuan investasi lindung nilai milik Roman Abramovich. Akan tetapi, perusahaan dana lindung nilai lainnya juga menerima pesan dari SS&C.
Sebelumnya, Roman Abramovich resmi dijatuhi sanksi oleh Pemerintah Inggris. Padahal, konglomerat asal Rusia tersebut sudah berencana untuk menjual Chelsea. Bahkan Abramovich sudah mundur dari kepengurusan Chelsea yang dilimpahkan ke yayasan.
"Dalam situasi saat ini, saya telah mengambil keputusan untuk menjual klub, karena saya yakin ini demi kepentingan terbaik klub, para penggemar, karyawan, serta sponsor dan mitra klub," ucap Abramovich
"Saya telah menginstruksikan tim saya untuk mendirikan yayasan amal di mana semua hasil bersih dari penjualan akan disumbangkan. Yayasan itu akan bermanfaat bagi semua korban perang di Ukraina," imbuhnya.
Kini kabar terbaru Pemerintah Inggris resmi memberikan sanksi kepada Abramovich dengan membekukan asetnya, termasuk Chelsea.
"Sanksi ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina," ucap Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dikutip dari gov.uk pada Kamis (10/3/2022).
Nah, dalam laporan situs tersebut, pemerintah Inggris menerbitkan izin khusus untuk Chelsea. Mereka masih mengizinkan terkait aktivitas sepak bola.
Baca Juga: Gol Tunggal Kai Havertz Bawa Chelsea Tumbangkan Newcastle United
Artinya Chelsea masih diizinkan untuk memainkan pertandingan di Liga Inggris serta aktivitas terkait sepak bola lainnya.
Kendati demikian, Abramovich tidak bisa melakukan penjualan karena asetnya telah dibekukan. Sebab, Pemerintah Inggris menangguhkan terkait penjualan Chelsea.
Selain Inggris, Kanada juga memberikan sanksi terhadap lima individu Rusia termasuk Abramovich dan melarang 32 perusahaan Rusia dan entitas pemerintah menerima peralatan atau pasokan pertahanan dari Kanada.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Awas! Lebih dari 3.000 Bus Tak Layak Jalan di Momen Libur Nataru
-
RDMP Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?
-
Saham Grup Bakrie dan GOTO Banjir Jual Bersih, BUMI Menjadi Top Seller
-
Emiten Kosmetik MRAT Gaet Restock untuk Digitalisasi Gudang
-
Penggunaan Dompet Digital Makin Luas, Tak Hanya Buat Bayar Makanan dan Belanja
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant