Suara.com - Harga emas dunia merosot hampir 2 persen pada perdagangan Selasa, ke level terendah dua minggu, karena harapan progres dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.
Mengutip CNBC, Rabu (16/3/2022) harga emas di pasar spot anjlok 1,3 persen menjadi USD1.926,11 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 1 Maret, yakni USD1.913,10 per ounce.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melorot 1,6 persen menjadi USD1.929,70 per ounce.
"Ada kebutuhan yang lebih rendah bagi safe haven saat ini mengingat pembicaraan damai di Ukraina, kenaikan suku bunga Federal Reserve yang akan datang dan beberapa kemunduran harga komoditas secara keseluruhan," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
"erundingan antara Rusia dan Ukraina, membahas gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina sedang berlangsung," kata negosiator Ukraina.
The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, Rabu, untuk melawan inflasi yang melonjak.
Prospek kenaikan suku bunga AS pertama dalam tiga tahun itu mengangkat imbal hasil US Treasury 10-tahun ke level tertinggi multi-bulan.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Kenaikan suku bunga pertama dari AS cukup sering menandakan titik rendah emas, jadi kita akan melihat sinyal seperti apa yang mereka kirim besok, dan seberapa hawkish pernyataan mereka, yang mungkin akan menentukan prospek jangka pendek dari sini," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.
Baca Juga: Anjlok, Harga Emas Antam Tak Lagi Rp 1 Jutaan per Gram
Sementara itu harga paladium di pasar spot melesat 1,7 persen menjadi USD2.427,36 per ounce, setelah sesi terlemahnya dalam dua tahun pada sesi Senin, karena kekhawatiran pasokan mulai mereda.
Meningkatnya kasus Covid-19 di China juga dapat menurunkan permintaan untuk logam autocatalyst itu di tengah langkah penguncian yang baru.
"Itu adalah dampak dua arah - di sisi penawaran, risikonya lebih kecil, sementara di sisi permintaan, permintaan berpotensi lebih sedikit." Kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies TD Securities.
Sedangkan perak turun 0,1 persen menjadi USD24,98 per ounce, sementara platinum anjlok 3,4 persen menjadi USD995,52 per ounce.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
BUMI Jadi Incaran Asing, Bukukan Net Buy Terbesar Ketiga di BEI Sepekan Terakhir
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Diperpanjang Sepekan, Cek Rutenya
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation