Suara.com - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) belakangan semakin mencuri perhatian para investor. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, saham GoTo memiliki daya tarik ekosistem, serta model dan prospek bisnis perseroan ke depan.
"Untuk saat ini GOTO bukan saham yang dilihat profitabilitasnya, ini saham yang tipikal financial technology dan startup. Yang dikejar itu adalah user dan jumlah transaksi, investor melihat growth-nya dari itu," ujar Wawan.
Ia menilai, jaringan goTo sangat luas karena terdapat Gojek, Tokopedia, dan GoPay. Dengan ekosistem dan model bisnis yang dibangun, GoTo akan menjadi salah satu perusahaan dengan kapitalisasi besar pasca penawaran umum saham perdana atau IPO nanti.
Dengan asumsi penawaran harga di kisaran Rp316-346 per saham, kapitalisasi saham GOTO akan mencapai sekitar Rp376,6 triliun (26,2 miliar dolar AS) hingga Rp413,7 triliun (28,8 miliar dolar AS) saat tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) nanti.
Angka tersebut masuk empat besar saham dengan kapitalisasi yang tertinggi di BEI setelah BCA, BRI, dan Telkom.
Namun, nilai kapitalisasi GoTo yang begitu besar bisa menjadi acuan bagi investor, terutama investor institusi, meskipun mereka akan lebih banyak pertimbangan.
Saat ini, GoTo merupakan satu-satunya perusahaan di kawasan Asia Tenggara yang menawarkan layanan _on-demand services, e-commerce dan financial technology services yang berskala besar dan terintegrasi di dalam satu ekosistem.
Layanan perusahaan menghubungkan lebih dari 55 juta Annual Transacting Users (ATU) dengan 14 juta pedagang terdaftar, dan 2,5 juta mitra pengemudi yang terdaftar per 30 September 2021.
Menurut Wawan, setiap investor tentu belajar dari investasinya di perusahaan sejenis di masa sebelumnya, tapi emiten seperti GoTo dinilai memiliki model bisnis yang berbeda, karena terintegrasi dengan jejaring yang luas di dalam ekosistemnya.
Baca Juga: Memahami Konsep Merger, Tujuan dan Manfaatnya untuk Perusahaan
Dalam IPO, GoTo menawarkan sebanyak 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah selesainya IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).
Salah satu strategi yang disiapkan GoTo untuk menjaga kinerja sahamnya di bursa tidak terpuruk usai melantai 4 April 2022 nanti yaitu dengan menjalankan skema greenshoe option dan hak suara multipel (HSM) atau multiple voting shares (MVS).
Greenshoe merupakan mekanisme yang memberikan GoTo fleksibilitas untuk menunjuk broker sebagai agen stabilisasi saham selama periode 30 hari sejak saham tercatat di BEI.
Melalui IPO, GoTo akan mengalokasikan dana stabilisasi saham atau greenshoe sebesar 160 juta dolar AS atau sekitar Rp2,3 triliun.
Berita Terkait
-
Fitur Bayar Pajak Online Tersedia di Tokopedia
-
Tokopedia Sediakan Fitur Bayar Pajak Online, Berikut Cara Menggunakan
-
BEI Optimistis IPO GOTO Bawa Pasar Modal Indonesia Lebih Bersaing
-
Program Saham Gotong Royong Berhasil, GoTo Perpanjang Periode Penawaran Awal Saham untuk Pedagang dan Konsumen
-
Memahami Konsep Merger, Tujuan dan Manfaatnya untuk Perusahaan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
Terkini
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu