Suara.com - Aktivis yang juga dikenal sebagai aktivis Ade Armando dilaporkan dipukuli hingga sempat ditelanjangi saat turut hadir di aksi di depan gedung DPR RI, Senin (19/4/2022).
Ade Armando saat ini sudah diselamatkan oleh petugas kepolisian. Salah satunya Wakapolres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Setyo yang tampak membopong Ade Armando.
"Ade Armando dikeroyok massa demo 11 April di depan Gedung DPR-RI. Dia juga nyaris ditelanjangi massa," tulis akun Twitter @@mazzini_gsp.
Profil Ade Armando
Ade Armando lahir di Jakarta, pada 24 September 1961. Dirinya adalah seorang pakar komunikasi Indonesia, dan mengajar di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Selain itu, dirinya juga mengajar di beberapa universitas lainnya pada jenjang sarjana maupun pascasarjana.
Ade juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia periode 2004–2007, Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001–2003, serta menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews pada 2001–2002.
Ade Armando adalah putra pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Ayah Ade adalah seorang diplomat ulung sebelum akhirnya terpaksa turun setelah terkena dampak runtuhnya pemerintahan Soekarno.
Ade Armando mengenyam pendidikan sekolah di SMP Negeri 2 Bogor pada 1976. Setelah itu, dirinya melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Bogor pada 1980. Kemudian pada 1988, dirinya melanjutkan ke bangku kuliah di Universitas Indonesia untuk jenjang S1.
Setelah lulus, Ade kemudian melanjutkan Magister ke Amerika Serikat di Florida State University pada tahun 1991. Setelah itu, dirinya melanjutkan jenjang Doktor pada 2006 di Universitas Indonesia. Berikut ini perjalanan karier Ade Armando yang perlu diketahui:
Baca Juga: Ade Armando Babak Belur Dikeroyok Pendemo di DPR, Begini Kronologinya
Anggota Redaksi Jurnal Prisma dari tahun 1988 sampai 1991.
Redaktur Penerbit Buku LP3ES pada 1991-1993.
Redaktur Harian Republika pada 1993-1998.
Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran tradisional, Taylor Nelson Sofres pada 1998-1999.
Direktur Media Watch & Consumer Center pada tahun 2000-2001.
Anggota Kelompok Kerja Tim Antar departemen RUU Penyiaran, Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi pada 2001.
Berita Terkait
-
Kapolri Bilang Mahasiswa Teman Polisi, Mahasiswa di DPR: Kok Gak Dibukain Pintu sih Pak?
-
Sebelum Babak Belur Digulung Pendemo 11 April di DPR, Ade Armando Diteriaki Munafik hingga Disuruh Tobat
-
Kronologis Ade Armando Digebuki saat Ikut Demo Mahasiswa 11 April di Depan Gedung DPR
-
Waduh! Ade Armando Dianiaya Massa di Depan Gedung DPR, Celana Panjang Sampai Hilang
-
Ade Armando Babak Belur Dikeroyok Pendemo di DPR, Begini Kronologinya
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Mirip Stockbit, Biaya Murah dan Terdaftar OJK
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Menkeu Purbaya: Saya Tak Suka Banyak Utang!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dari Bekasi, Gunung Kidul dan Sukadana
-
Menkeu Purbaya Buka Opsi Turunkan PPN, Ditentukan Akhir Tahun
-
Imajinasi Iklim dari Pinggiran: Cerita yang Tak Terdengar di Forum-forum Megah Pemerintah
-
Pemerintah Tarik Utang Hingga Rp 501,5 Triliun, Wamenkeu Ungkap Realisasinya