Suara.com - Perusahaan teknologi asal Indonesia PT JULO Teknologi Finansial (JULO) meraih pendanaan seri B sejumlah US$ 80 juta dari Credit Saison dengan kombinasi US$ 30 juta ekuitas dan US$ 50 juta fasilitas kredit.
Pendanaan ini akan digunakan oleh JULO untuk memfasilitasi akses kredit bagi masyarakat Indonesia yang belum terjangkau oleh layanan finansial konvensional yang ada.
Sebelumnya, akses kredit konvensional untuk 47 juta segmen underbanked di Indonesia terkendala pada lembaga keuangan mikro yang membutuhkan pengajuan berulang untuk setiap transaksi dan penggunaan terbatas pada pinjaman tunai.
Keterbatasan akses keuangan masyarakat dilatari oleh minimnya riwayat kredit untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Dengan tidak adanya basis data terkait, kalangan masyarakat tersebut dikategorikan sebagai peminjam berisiko tinggi (high-risk loan) dan sulit untuk mendapatkan akses kredit yang memadai.
Sebagai salah satu perusahaan fintech pionir penyedia kartu kredit digital di Indonesia, JULO telah merevolusi akses kredit bagi masyarakat Indonesia dengan menjadi salah satu perusahaan fintech lending pertama yang dapat diakses dari seluruh 34 provinsi Indonesia.
Proses underwriting kredit dan manajemen risiko berbasis big-data memungkinkan JULO meninjau kelayakan kredit nasabah secara digital melalui aplikasi smartphone di manapun nasabah berada di Indonesia. Hingga pada tahun 2021, JULO meluncurkan fitur kredit digital, di mana 97% pengguna telah memanfaatkan fitur non-cash meliputi isi ulang dompet digital, pulsa, bayar e-commerce sampai tagihan listrik.
Setelah menerima pendanaan sebelumnya dari Skystar Capital, Saratoga Investama, East Ventures, Quona Capital, Central Capital Ventura, MDI Ventures, Gobi Partners dan lainnya, kali ini pendanaan penuh dari Credit Saison dilangsungkan untuk mendukung pertumbuhan JULO melalui US$ 30 juta ekuitas dan US$ 50 juta fasilitas kredit.
Ekuitas sebesar US$ 30 juta akan dimanfaatkan JULO untuk mengembangkan sistem analisa data, pengembangan produk, marketing, serta rencana akuisisi nasabah dengan menambah Sumber Daya Manusia (SDM) di tim developer, data scientist dan business intelligence. Sedangkan, US$ 50 juta fasilitas kredit akan dialokasikan untuk memfasilitasi dana pinjaman pada platform JULO.
“Untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, inovasi kredit perlu disertai dengan pemahaman perilaku dan kebutuhan konsumen secara mendalam. Sebagai hasilnya, JULO tetap bertumbuh di tengah situasi pandemi COVID dengan pencairan kredit lebih dari US$ 300 juta sampai saat ini. Kami sangat menantikan kerja sama dengan JULO untuk dapat mengakselerasi akses produk keuangan lebih jauh dan dapat membawa perubahan signifikan untuk perkembangan ekonomi di Asia Tenggara,” ucap Kosuke Mori, Senior Managing Executive Officer and Head of Global Business Credit Saison Co., Ltd dalam keterangannya, Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: JCB Perluas Jaringan Kemitraan dengan Fintech di Indonesia
Pendanaan dari Credit Saison kepada JULO merupakan bagian dari upaya berkesinambungan perusahaan untuk memperkuat layanan teknologi finansial yang mengalami pertumbuhan secara signifikan di luar Jepang. Dengan dukungan dalam bentuk penyediaan modal dan operasional strategis, investasi kali ini menandai langkah ekspansi Credit Saison ke pasar fintech Indonesia yang potensial dan bertumbuh secara pesat.
Selaku pihak investor, Credit Saison akan berperan secara aktif - terutama dalam fase hyper-growth JULO - dengan melakukan observasi bersama untuk setiap potensi pengembangan bisnis ke depannya. Strategi investasi berikut dikembangkan oleh Credit Saison melalui Saison Capital, perusahaan modal ventura yang berfokus pada startup dengan peluang untuk mengembangkan kapabilitas finansial.
“Sampai saat ini, JULO Kredit Digital memiliki komitmen untuk memberdayakan masyarakat Indonesia, di mana 72% pengajuan kredit digunakan untuk keperluan meningkatkan kualitas hidup seperti modal bisnis, renovasi rumah dan pendidikan. Bekerja sama dengan Credit Saison, kami memiliki kesempatan untuk mengembangkan komitmen JULO lebih jauh dengan melakukan revolusi lebih lanjut dalam bidang industri fintech lending Indonesia dan lebih menjangkau kalangan masyarakat yang kurang terlayani (underserved) oleh layanan finansial di setiap provinsi Indonesia,” ujar Adrianus Hitijahubessy, CEO & Co-Founder of JULO.
Di tengah pesatnya perkembangan industri Peer-to-peer Lending di Indonesia, JULO tercatat berhasil menjaga kinerja positif selama masa pandemi COVID-19 di tahun 2020. Pada tahun 2021, jumlah pencairan kredit berkembang lebih dari 3 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hingga saat ini, JULO menargetkan pertumbuhan loan book lebih dari 5 kali lipat untuk periode satu tahun ke depan.
Berbeda dengan fasilitas kredit konvensional, JULO memberikan fasilitas limit kredit yang dapat diakses kapan saja setelah melewati satu kali pengajuan mandiri melalui smartphone.
Credit Scoring berkesinambungan dilaksanakan dengan penerapan machine learning selama siklus kredit serta manajemen risiko berbasis lebih dari 5.000 variabel data untuk pengecekan identitas, pemeriksaan affordability, kelayakan kredit dan deteksi fraud.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya