Suara.com - Shopee Barokah menjadi solusi ketika godaan PayLater terus berdatangan. Pengaktifan fitur ini bisa menonaktifkan PayLater dan kartu kredit, serta memunculkan banyak postingan bernuansa islami.
Shopee Barokah diluncurkan pada akhir 2019 lalu. Shopee memunculkan fitur ini setelah menyadari besarnya pasar syariah di e-commerce.
Pada fitur Shopee Barokah ini, pengguna Shopee bisa dengan mudah mencari berbagai kebutuhan pakaian muslim, produk kecantikan bersertifikat halal, makanan halal dan buku-buku tentang Islam.
Ada pula fitur zakat yang bekerja sama dengan beberapa lembaga terpercaya di Indonesia, seperti Baznas, Dompet Dhuafa hingga Rumah Zakat.
Ketika kini sedang terjadi pro kontra tentang ajakan untuk menghindari sistem PayLater, Shopee Barokah bisa menjadi solusi. Terutama bagi yang tidak setuju dengan penggunaan sistem PayLater.
Pada fitur ini tidak tersedia adanya pembayaran menggunakan metode kartu kredit atau pun cicilan. Transaksi hanya menyediakan ShopeePay hingga transfer bank atau dengan kata lain "lunas".
Lalu, bagaimana cara mengaktifkan fitur Shopee Barokah? Berikut ini cara-caranya yang bisa dijalankan dengan mudah.
1. Letak
Fitur Shopee Barokah tersedia diantara kolom yang berada di bawah saldo ShopeePay. Fitur ini memiliki logo berwarna hijau dengan gambar bulan dan bintang.
Baca Juga: Viral Cuitan Jangan Tergoda Paylater Jadi Trending Topic, Tuai Pro Kontra Warganet
Ketika sudahh masuk fitur Shopee Barokah, maka akan tersedia produk-produk muslim yang keren. Diskon yang disediakan para penjualnya pun sangat menarik.
2. Pembayaran Barokah
Selain melihat produk-produk yang ada di Shopee Barokah, cari banner dengan tulisan "aktifkan fitur pembayaran barokah". Lalu pencet banner dengan tulisan aktikan sekarang.
3. Muncul Penjelasan Pembayaran Barokah
Setelah meng-klik banner tersebut, akan muncul icon untuk mengaktifkan metode tersebut. Disitu tersedia penjelasan bahwa ketika metode ini dijalankan, maka sistem kartu kredit , cicilan, SPayLater, Kredivo dan Akulaku akan dihilangkan saat checkout.
4. Klik Tombol Pojok Kanan
Berita Terkait
-
Viral Cuitan Jangan Tergoda Paylater Jadi Trending Topic, Tuai Pro Kontra Warganet
-
Cara Menonaktifkan Shopee PayLater dan Risiko yang Harus Ditanggung, Pertimbangkan Baik-baik!
-
Pro Kontra PayLater Jadi Trending Topic: Bantu Kredit Barang, Tapi Cicilan Mengancam
-
Ramai Tuai Pro Kontra di Medsos, Bagaimana Cara Kerja PayLater dan Jenisnya?
-
Suka Pakai Paylater? Ketahui 4 Hal Ini sebelum Menyesal!
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB