Suara.com - BUMN komunikasi, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebagai anak usaha Telkom Indonesia (TLKM) yang berinvestasi di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) atau GOTO mendapatkan sorotan.
Pasalnya, Startup yang kini sudah menjadi salah satu perusahaan raksasa nasional itu terus memperlihatkan kinerja yang kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan kinerja saham GOTO di pasar modal.
Disampaikan oleh Mantan Direktur YLBHI, Agustinus Edy Kristianto, ia mengaku melihat adanya kejanggalan usai Telkomsel mengelontorkan uang Rp6,3 triliun untuk investasi di GOTO.
Pasalnya, awalnya Telkomsel membuat perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) pada 16 November 2020 dalam bentuk investasi Obligasi Konversi tanpa bunga sebesar US$150 juta (Rp2,116 triliun) dengan tenor 3 tahun sebelum akhirnya Gojek dan Tokopedia merger jadi GOTO.
“Pada 18 Mei 2021, GOTO dan Telkomsel membuat Perjanjian Pembelian Saham. Yang US$150 juta (Rp2,116 triliun) tadi dikonversi menjadi 29.708 lembar saham. Yang opsi beli saham preferen US$300 juta (Rp4,290) triliun menjadi 59.417 lembar,” kata Agustinus dikutip dari Warta Ekonomi --jaringan Suara.com, Minggu (15/5/2022).
Ia lantas mengatakan, pengamat lantas fokus pada jumlah uang investasi yang mencapai Rp6,3 triliun. Pasalnya, kini saham GOTO anjlok 50% lebih ke harga Rp194 selama 11 April-13 Mei 2022.
“Ini sudah turun 42% dibanding harga IPO,” ucap Agustinus.
Kata dia, dari dari sudut pandang bisnis, bukan perkara mudah untuk bangkit dari kejatuhan yang begitu dalam.
“Jika penurunan 50% maka membutuhkan setidaknya kenaikan 100% untuk kembali ke titik awal. Anda bisa hitung sendiri, berapa persen kenaikan yang diperlukan GOTO untuk kembali ke harga IPO?” tanya Agustinus.
Baca Juga: Laba Mitratel Naik Hingga Hampir Setengah Triliun Pada Kuartal I 2022
Hal ini jelas memberi dampak buruk pada kinerja keuangan Telkom selaku perusahaan induk Telkomsel.
“Tertulis dalam laporan keuangan perseroan kuartal I/2022, per 31 Maret 2022 Telkom mencatat kerugian atau unrealized loss sebesar Rp881 miliar,” kata dia.
Secara terpisah, Senior Vice President, Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza meyakini. insutri teknologi dalam negeri masih menjanjikan.
Berkaitan dengan kritik yang digelontorkan Telkomsel di GOTO, Reza mengaku tak ambil pusing karena fluktuasi harga saham biasa terjadi.
"Dinamika harga saham merupakan suatu yang lazim terjadi. Seperti misalnya tahun lalu, kami mencatatkan unrealized gain atas investasi GoTo sebesar Rp 2,5 triliun. Namun kini bisa terjadi unrealized loss,” kata Reza.
Tag
Berita Terkait
-
Analis Prediksi Kinerja Telkom Makin Moncer Hingga Akhir Tahun
-
Segera IPO, Oscar Mitra Sukses Sejahtera Oversubscribed 35 Kali
-
16 Perusahaan Raksasa Antri IPO di Bursa Saham, Valuasi Lebih dari Rp3 Triliun
-
BEI Optimistis Tahun 2022 Bakal Lebih Semarak Lagi Perusahaan yang IPO
-
Laba Mitratel Naik Hingga Hampir Setengah Triliun Pada Kuartal I 2022
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun