Suara.com - Harga emas dunia berbalik arah untuk menguat pada perdagangan akhir Rabu, karena penurunan imbal hasil US Treasury membantu mengimbangi tekanan dari apresiasi dolar dan rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif.
Mengutip CNBC, Kamis (19/5/2022) harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.816,49 per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,2 persen menjadi USD1.815,9 per ounce.
Imbal hasil US Treasury menyusut dalam sesi perdagangan yang berombak, mengikuti kejatuhan Wall Street, setelah data perumahan Amerika yang buruk menambah kekhawatiran seputar perlambatan ekonomi.
"Putaran pelemahan lainnya di pasar ekuitas dalam kombinasi dengan kejatuhan imbal hasil dan penawaran safe-haven mendorong harga emas lebih tinggi," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Chairman Fed, Jerome Powell, Selasa, berjanji bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga setinggi yang diperlukan untuk menggerus lonjakan inflasi.
"Pertanyaan sebenarnya dan inti dari situasi ini adalah apakah yang dilakukan Fed sudah cukup mengingat jumlah inflasi. Jika tidak cukup untuk meredam tekanan inflasi, emas akan didukung di lingkungan itu," kata Meger.
Meski emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga menumpulkan minat pada logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Membatasi kenaikan emas, safe-haven saingannya, dolar AS, bangkit lagi setelah membukukan penurunan satu hari terbesar dalam lebih dari dua bulan.
Rupert Rowling, analis Kinesis Money, mengatakan kendati emas sedikit meningkat minggu ini dan kembali memantul kembali di atas USD1.800,
Baca Juga: Berbalik Turun, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 971.000/Gram
"Selama inflasi tetap menjadi perhatian utama bagi ekonomi utama, emas kemungkinan akan sulit untuk membuat lompatan signifikan, dengan hambatan kenaikan suku bunga sangat merusak daya tarik logam tersebut," katanya.
Sementara itu harga perak di pasar spot melemah 0,9 persen menjadi USD21,42 per ounce, platinum melorot 1,6 persen menjadi USD935,49 dan paladium anjlok 3,1 persen menjadi USD1.990,06
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf