Suara.com - Untuk memastikan sapi dalam kondisi sehat terbebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) khususnya dalam menyambut kebutuhan qurban Idul Adha, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meninjau peternakan sapi di Provinsi Banten.
"Kita bersyukur kepada Allah, dari laporan Kadis dan apa yang kita lihat di Banten, menggembirakan saya. Saya sangat mengapresiasi dan kita harus terus menjaga kondisi ini," ujarnya, usai meninjau peternakan sapi Rumah Qur'an Lubawi, Tangerang Selatan, Kamis(19/5/2022).
Mentan minta agar pemerintah Provinsi Banten tetap siaga terhadap wabah PMK, yang saat ini terkonfirmasi di beberapa daerah. Penularan PMK dinilai sangat cepat, karena dapat menyebar melalui udara, sehingga agenda darurat baik di kecamatan, kabupaten maupun provinsi harus terus diperketat.
"Walaupun ini semua aman, tidak berarti mengendorkan agenda darurat kita, karena agenda darurat harus disikapi 14 hari. Oleh karena itu, pertahankan kondisi aman ini"kata Mentan.
SYL mengatakan, posko darurat PMK harus tetap disiapkan, lalu lintas ternak harus terus dijaga sehingga wabah PMK tetap bisa diantisipasi untuk masuk dari daerah lain.
"Komunikasi di kabupaten, provinsi hingga pusat harus terus dilakukan karena nanti semua disini harus divaksin untuk menaikkan imunitasnya,"kata Syahrul.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Provinsi Banten, Agus Tauchid mengkonfirmasi, per 19 Mei 2022, Provinsi Banten dari 8 kabupaten kota tidak memiliki kasus gejala positif wabah PMK.
"Sebelumnya memang kondisi terakhir 2 ekor sapi suspect terkonfirmasi hasil PCR positif, namun saat ini setelah dirawat data sudah menunjukkan perkembangan positif sapi dinyatakan sembuh,"ucap Agus.
Agus menerangkan, sebelumnya, sapi yang dinyatakan positif merupakan sapi yang didatangkan dari daerah Jawa. Saat mendapat laporan wabah PMK, pemerintah langsung melakukan mengobatan serta melakukan tes PCR untuk sapi lainnya sehingga antisipasi bisa segera dilakukan.
Baca Juga: Kementan Gelar Pasar Mitra Tani di Medan dengan Harga Terjangkau
"Kami juga pastikan, Pak Menteri Insyahallah untuk kondisi Idul Adha kebutuhan ternak sapi sudah dipersiapkan dengan baik dan sapi dinyatakan sehat," tutup Agus.
Berita Terkait
-
Tips Kenali Ciri-Ciri Hewan Ternak Terjangkit PMK
-
Dispertan Semarang Sebut 4 Sapi Terjangkit PMK Telah Diisolasi, Begini Kondisinya
-
Program Embung dari Kementan Jadi Solusi untuk Memenuhi Kebutuhan Pertanian
-
47 Ekor Sapi di Lampung Terjangkit PMK, Tulang Bawang Barat Paling Banyak
-
Sapi Terinfeksi PMK di Aceh Tamiang Capai 4.000 Ekor
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
Bankir Ini Nilai Penggunaan AI Jadi Masa Depan Industri Keuangan
-
Operasional KRL Sampai Jam Berapa di Malam Tahun Baru? Simak Jadwalnya
-
Aguan dan Salim Mau Ciptakan Kawasan Bisnis Tepi Laut
-
Meski Banyak Tekanan Pasar Properti Tetap Tumbuh, Didukung Kebijakan Pemerintah
-
OJK: Minat Investor Asing ke Sektor Perbankan Masih Tinggi, Ini Faktornya
-
APINDO Ingatkan Pemerintah Tak Ulangi Kekacauan Penetapan UMP Tahun Lalu: Harus Pakai Formula!
-
Harga Emas Kompak Naik! Cek Rincian Terbaru Logam Mulia di Pegadaian Hari Ini
-
Riset: 77 Persen UMKM Masih Lakukan Pencatatan Keuangan Secara Manual
-
Gaji Petani Kakao Indonesia Bisa Tembus Rp 10 Juta per Bulan, Ini Rahasianya