Suara.com - Perang Ukraina melawan Rusia terus berlanjut sejak invasi hari pertama Februari 2022 lalu. Meski sadar tidak bisa menjadi negara anggota Nato, baru-baru ini Ukraina melakukan serangan terhadap pangkalan udara Rusia dengan meriam yang dikirim oleh NATO. Meriam jenis howitzer ini menyerang pangkalan Rusia dengan jarak lebih dari 20 km.
NATO memang berperan besar dalam invasi Rusia ke Ukraina. Lalu siapa saja negara anggota NATO dan apa tugasnya? Apakah NATO masih berperan setelah Uni Soviet runtuh?
Untuk diketahui NATO merupakan singkatan dari North Atlantic Threaty Organization. Mengutip beberapa sumber, organisasi ini merupakan aliansi militer yang dibentuk oleh Pakta Atlantik Utara pada 4 April 1949 di Washington DC. Mereka fokus pada bidang pertahanan dan keamanan di kawasan Atlantik Utara.
Negara anggota NATO yang ikut mendirikan di awal adalah Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan Amerika Serikat.
Sejak berdiri NATO juga mengalami penambahan anggota yakni Yunani, Turki, Jerman, Spanyol, Republik Ceko, Hongaria, Polandia, Bulgaria, Estonia, Latvia, Lituania, Rumania, Slovakia, Slovenia, Albania, Kroasia, Montenegro, dan Makedonia Utara. Dengan demikian, kini total NATO memiliki 30 anggota.
Pada awal berdiri negara anggota NATO tugasnya adalah memperkuat militer barat dalam menghadapi invasi Rusia. Pakta 1949 memang tidak bisa dilepaskan dengan persaingan antara blok timur dan blok barat setelah Perang Dunia II. Blok timur merupakan pendukung Uni Soviet, sementara blok barat berpihak pada Amerika Serikat.
Di samping itu, negara anggota NATO juga bersepakat jika terjadi penyerangan terhadap salah satu negara anggota, serangan itu dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Pasalnya negara-negara anggota sangat mengandalkan Amerika Serikat untuk memasok persenjataan.
Nato juga memiliki tujuan politik, yakni menghalangi ekspansi Uni Soviet. Termasuk dalam penyebaran ideologi komunis. Namun, tujuan ini berangsur-angsur hilang setelah Uni Soviet mengumumkan tidak lagi mengkoordinasi pemerintahan komunis di Eropa Timur.
Setelah Uni Soviet runtuh pada 1991, NATO yang sudah tidak lagi memiliki musuh melakukan orientasi baru. Kini, NATO memiliki ancaman baru yang harus dihadapi. Bukan lagi Uni Soviet melainkan terorisme, peredaran senjata ilegal, dan konflik internal dalam negeri.
Baca Juga: Finlandia dan Swedia Resmi Akhiri Sikap Non-Block, Bagaimana Respons Rusia?
Untuk menghadapi tantangan baru ini, NATO bahkan menjajaki kerja sama dengan organisasi lain yakni Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Vladimir Putin Menegaskan Barat Tak Akan Berhasil Memutus Rusia dari Teknologi
-
Jerman Menolak Ukraina Didikte Vladimir Putin
-
YouTube Hapus Lebih dari 70.000 Video Konflik Rusia-Ukraina
-
Finlandia dan Swedia Resmi Akhiri Sikap Non-Block, Bagaimana Respons Rusia?
-
Niat Baik Menampung Pengungsi Ukraina, Hubungan Pasangan Ini Malah Hancur
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya