Suara.com - Pola operasional Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuter Line khususnya rute dari Bogor sudah berubah sejak Sabtu (28/5) kemarin. Hal ini, adanya Switch Over 5 di Stasiun Manggarai, yang menyebabkan rute Bogor-Jatinegara, dan Bogor-Duri ditiadakan.
Selanjutnya, penumpang KRL jika ingin ke Jatinegara, Tanah Abang perlu transit terlebih dahulu di Stasiun Manggarai terlebih dahulu.
Suara.com mencoba pola operasional KRL baru ini dengan naik KRL dari Stasiun Pondok Cina. Para petugas selalu menginformasikan lewat pengeras suara terkait dengan perubahan pola operasional ini.
Dengan perubahan pola operasi ini memang jalannya KRL lebih lancar, Biasanya selepas Stasiun Tebet KRL harus berhenti untuk mengantri sinyal untuk masuk ke Stasiun Manggarai.
Setelah tiba di Stasiun Manggarai, banyak penumpang yang masih bingung dan menanyakan kepada para petugas PT KAI Commuter Indonesia (KCI).
Kemudian, para penumpang harus turun tangga sebanyak dua kali menuju peron 6 dan 7 untuk transit menuju rute KRL Tanah Abang dan Duri.
Tersedia pula, lift yang diperuntukan penumpang membawa anak dan lanjut usia. Selain itu, ada juga eskalator, tetapi saat ini tengah ditutup karena sedang diperbaiki.
Para petugas PT KCI juga ikut menginformasikan penumpang bagi yang menuju ke Tanah Abang dan Cikarang. Pantauan Suara.com, antrian penumpang cukup panjang untuk menuruni tangga menuju Peron 6 dan 7 rute Tanah Abang dan Duri. Penumpang juga harus menunggu kereta sekitar 5 menit untuk naik KRL menuju Tanah Abang dan Angke.
Sedangkan, bagi penumpang yang ingin transit menuju ke Bekasi dan Cikarang, maka perlu turun ke peron 9.
Baca Juga: Pengguna Ngeluh Rute Baru Bikin Jadwal KRL Melambat, Ini Jawaban PT KAI Commuter
Sementara, VP Corporate Secretary KCI, Anne Purba mengatakan, Di hari ketiga pasca switch over 5 Stasiun Manggarai, kelambatan perjalanan KRL dapat diperkecil hingga berkisar 3 menit untuk KRL Lintas Bogor dan 3-4,5 menit untuk KRL Lintas Cikarang dari yang sebelumnya 7-10 menit untuk KRL Lintas Bogor dan 12-15 menit untuk KRL Lin Cikarang.
"Ini didukung juga dengan dicabutnya pembatasan kecepatan yang masuk/keluar jalur 1 dan 2 serta jalur 6 dan 7," ujar Anne kepada wartawan, Senin (30/5/2022).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar