Suara.com - Bisnis pengembangan perumahan mulai bergeliat di Kabupaten Penajam Paser Utara usai wilayah itu jadi salah satu kawasan yang terdampak pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
"IKN Nusantara bawa manfaat dan keuntungan penjualan perumahan," ujar Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kabupaten Penajam Paser Utara, Najjelul Wahyuni.
Potensi usaha pengembang perumahan di Penajam Paser Utara ke depan terbuka lebar karena saat ini permintaan mulai banyak menurut dia, terlebih dengan keberadaan IKN Nusantara di sebagian wilayah di daerah tersebut, yakni Kecamatan Sepaku.
Pemilik PT Ayla Mandiri Karya yang bergerak di bidang pengembang perumahan tersebut berencana membuka perumahan lagi di Kelurahan Nenang dan Komplek B di Kelurahan Petung, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kehadiran IKN Indonesia baru, kata dia, memberikan dampak positif di bidang usaha pengembang perumahan dan sangat mempengaruhi penjualan rumah yang ada di wilayah Penajam Paser Utara.
"Bisnis pengembang perumahan semakin potensial dengan hadirnya IKN Nusantara, masyarakat makin berminat beli rumah," ucapnya, Minggu (13/6/2022).
Banyak kalangan dari berbagai daerah di Indonesia berminat untuk mempunyai rumah di Kabupaten Penajam Paser Utara usai ramainya kabar IKN.
Jumlah pendatang yang masuk ke Penajam Paser Utara sebagai daerah penyangga IKN Nusantara diprediksi akan terus meningkat membuka ruang bisnis pengembang perumahan.
Najjelul Wahyuni telah mengembangkan Perumahan Griya Palm Asri di Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 253 unit rumah dan bakal menambah 100 unit rumah karena mulai banyak permintaan.
Baca Juga: Potensi Investasi di IKN Jadi Bahasan Utama Event CEO & Leaders Forum 2022
Dampak kehadiran IKN Nusantara juga berdampak besar terhadap harga tanah jelas dia, harga tanah di wilayah Penajam Paser Utara mengalami peningkatan cukup signifikan.
"Harga tanah dekat jalan poros dijual Rp150.000 sampai Rp300.000 per meter persegi dari sebelumnya Rp100.000 per meter persegi," pungkas Najjelul Wahyuni.
Berita Terkait
-
Pemindahan IKN, Kemnaker Minta Lahan 5 Hektar ke Pemkab PPU, Untuk Apa?
-
Syarat ASN Dapat Rumah Dinas Gratis di IKN, Ini Bocorannya
-
Lembaga Adat Paser Dorong Pembangunan Istana Negara di IKN Nusantara Segera Terealisasi
-
Khawatir Hutan Habis untuk IKN Nusantara, Dewan Adat Dayak PPU Minta Diajarkan Modernisasi Pertanian
-
Potensi Investasi di IKN Jadi Bahasan Utama Event CEO & Leaders Forum 2022
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?
-
RI Ekspor Kopi Robusta Asal Lampung dan Malang ke Mesir
-
IHSG Terus Meroket, Intip Saham-Saham yang Jadi Primadona Pagi Ini
-
Setelah Cukai, Produsen Kini Resah dengan Maraknya Rokok Ilegal
-
Pithaloka Batik Kini Merambah Pasar Internasional Berkat Rumah BUMN Pekalongan dari Telkom
-
Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton