Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan kembali mengoperasikan jalur kereta api lintas Sawahlunto-Muoro Kalaban, Sumatera Barat.
Jalur sepanjang empat kilometer tersebut nantinya melayani kereta wisata yang akan ditarik Lokomotif Uap E1060 atau lebih dikenal dengan sebutan 'Mak Itam'.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menjelaskan, pekerjaan pengoperasian kembali jalur ini akan memakan waktu enam bulan. Jika pekerjaan mulai awal Juli, diharapkan akhir Desember 2022 jalur kereta api tersebut bisa dioperasikan.
Adapun, sumber dana pekerjaan tersebut berasal dari patungan tiga BUMN yaitu, PT Bio Farma (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).
"Sekarang kami sudah inisiatif untuk pekerjaan 'Mak Itam', kita sudah ada progres 15 persen. Jadi harapan kami, pemulihan 'Mak Itam' ini bisa lebih cepat. Sehingga insyaAllah paling lambat Januari 2023, kita bisa melakukan sesuatu di sini dalam rangka untuk pengoperasian KA lintas Sawahlunto-Muaro Kalaban," ujar Didiek dalam konferensi pers di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Masih menurut Didiek, dengan dukungan Bio Farma, Pupuk Indonesia, dan SIG, KAI akan melakukan perbaikan prasarana berupa perbaikan rel, jembatan, terowongan, serta prasarana pendukung lainnya.
Saat ini, KAI sendiri sedang melakukan perbaikan lokomotif uap bergerigi seri E1060 atau 'Mak Itam' buatan Jerman tahun 1965. Jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban ditargetkan dapat dioperasikan kembali pada Januari 2023.
Melalui kerja sama ini pula, masing-masing BUMN akan mendapatkan naming rights dan berbagai benefit komersial lainnya pada stasiun serta kereta yang nantinya akan dioperasikan. Hal ini merupakan salah satu bentuk bisnis baru KAI melalui lini Nonkomersialisasi Aset.
"Semoga apa yang kita laksanakan pada hari ini mendapatkan ridho dan berkah dari Allah SWT, sehingga pemulihan ekonomi dalam masa transisi pandemi Covid-19 khususnya di wilayah Sumatera Barat insya Allah dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Untuk diketahui, jalur Sawahlunto–Muaro Kalaban pertama kali dibangun Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS) dan dioperasikan sejak 1894.
Baca Juga: Potret Kereta Lokomotif Terjang Banjir di Solo, Publik Sebut Mirip Film One Piece Water Seven
Alasan utama pembangunan awal kereta api di Sumatera Barat adalah sebagai sarana pengangkutan batu bara di Ombilin, Sawahlunto.
Namun, akhir tahun 2000 produksi batu bara di Sawahlunto semakin berkurang dan secara otomatis aktivitas kereta api di jalur ini pun berhenti. Jalur tersebut sempat digunakan untuk perjalanan KA Wisata Mak Itam pada tahun 2009 dan berhenti total pada tahun 2014. Adapun Mak Itam kemudian dipajang di Museum Kereta Api Sawahlunto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Awal Sesi Jumat, Cermati Saham-saham Ini
-
Alasan Menkeu Purbaya Ngotot Gali Pajak dari Ekspor Emas
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Pengusaha Warteg Khawatir Omzet Anjlok Gegara Kebijakan Ini