Suara.com - Langkah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berinvestasi di PT Gojek Tokopedia Indonesia Tbk (GoTo) melalui PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dinilai sudah tepat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Oleh karenanya, dipersoalkannya investasi Telkomsel sejumlah kalangan seperti DPR dinilai salah kaprah dan tidak berdasarkan fakta serta data yang ada.
“Menurut saya, isu ini sudah digoreng dan dipolitisasi. Celakanya, mereka yang mempolitisasi itu mengabaikan fakta-fakta dan data-data yang ada. Ini benar-benar mainan politik yang sangat merugikan BUMN,” kata Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Muchlis Ainur Rofik dalam diskusi virtual bertajuk 'Isu Investasi Telkomsel, Fakta atau Fitnah?' pada Selasa (12/7/2022).
Menurut Muchlis, mendekati tahun 2024 atau tahun pemilu ini, isu apapun akan dimanfaatkan dan dimaksimalkan oleh kalangan politikus untuk menjatuhkan lawan politiknya. Dengan tercorengnya lawan politik, maka akan mempengaruhi suara mereka saat pemilu.
Apalagi dalam isu investasi Telkomsel ini yang menjadi sasaran tembak adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut survei SMRC, Menteri BUMN Erick Thohir saat ini berada di klaster kedua tertinggi.
"Erick adalah new comer di kabinet dan di dunia politik, tapi memiliki potensi yang besar sehingga jadi sasaran. Politisasi yang tidak didukung fakta menjadi sangat berbahaya dan merugikan kepentingan masyarakat juga,” ungkap Muchlis.
Untuk itu, Muchlis mewanti-wanti kepada publik agar lebih jeli dan mencerna dengan baik berbagai informasi apapun jelang tahun politik. Terlebih soal isu investasi Telkomsel yang menurutnya sudah dijalankan dengan sesuai aturan.
Ia melihat, beberapa tahun terakhir sudah banyak perusahaan telekomunikasi di berbagai negara yang berinvestasi ke perusahaan digital untuk mengembangkan bisnisnya. Sehingga, keputusan Telkomsel untuk berinvestasi ke perusahaan digital sudah tepat untuk jangka panjang.
Apalagi perusahaan yang dimasuki oleh Telkomsel memiliki banyak dampak positif bagi perkembangan ekonomi nasional.
Baca Juga: Kolaborasi Telkomsel dan GoTo Bisa Jangkau 114 Juta Pemain Game Mobile Indonesia
“Misalnya saat pandemi, banyak pengusaha pemula yang masuk ke ekosistem Gojek dan berhasil meningkatkan usahanya. Belum lagi dengan Tokopedia. Jadi ini banyak akspek positif yang bisa di eksplore dari investasi Telkomsel tersebut, jadi jangan dibawa-bawa ke kepentingan lainnya,” tegasnya.
Kritikan soal politisasi investasi Telkomsel di GoTo juga diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Persaingan dan Usaha Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKPU FH UI) Ditha Wiradiputra.
Masuknya Telkomsel di GoTo justru sudah tepat, karena banyak perusahaan besar justru berlomba-lomba menanamkan modalnya di GoTo. Sebut saja raksasa teknologi Google, Alibaba, dan lainnya.
“Jadi Telkomsel masuk ke situ bukan karena khilaf atau apa, tapi sudah dalam perencanaan dan untuk menunjang bisnis dia kedepan,” ujarnya.
Dhita juga tidak habis pikir investasi Telkomsel di GoTo sampai masuk ke ranah DPR, sekalipun investasi tersebut akan menjadi pundi-pundi pendapatan bagi Telkomsel.
“Coba Anda bayangkan, Facebook tetap membeli WhatsApp dengan nilai ratusan triliun meskipun dia tahu potensi pendapatan dari WhatsApp tidak ada. Nah ini, investasi Telkomsel yang jelas-jelas menghasilkan kok dipersoalkan,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
RI Ekspor Kopi Robusta Asal Lampung dan Malang ke Mesir
-
IHSG Terus Meroket, Intip Saham-Saham yang Jadi Primadona Pagi Ini
-
Setelah Cukai, Produsen Kini Resah dengan Maraknya Rokok Ilegal
-
Pithaloka Batik Kini Merambah Pasar Internasional Berkat Rumah BUMN Pekalongan dari Telkom
-
Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan