Suara.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada hari Kamis (28/7/2022). Rapat tersebut diselenggarakan di Kantor Pusat Graha Unilever BSD Tangerang.
Dalam RUPSLB tersebut, emiten ritel ini mengangkat Presiden Komisaris Baru, yakni Sanjiv Mehta yang menggantikan Hemant Bakshi.
"Ini adalah tugas baru yang menantang, tapi India (negara asal Sanjiv Mehta) dan Indonesia memiliki budaya yang hampir sama," ucap Sanjiv.
Sanjiv pun optimistis bisa membawa angin segar dan perubahan bagi Unilever Indonesia. Dimana kata dia Indonesia merupakan salah satu negara emerging market yang memiliki potensi ekonomi yang luar biasa.
"Penduduk Indonesia hampir sama dengan India dan ini jadi peluang yang besar bagi Unilever," katanya.
Profil Sanjiv Mehta
Sanjiv Mehta (61) merupakan Chief Executive Officer & Managing Director Hindustan Unilever Limited. Sanjiv juga memimpin bisnis Unilever di Asia Selatan sebagai Presiden Unilever Asia Selatan dan merupakan anggota Eksekutif Kepemimpinan Unilever.
Sanjiv Mehta adalah Chief Executive Officer & Managing Director Hindustan Unilever Limited (HUL), perusahaan 'fast-moving consumer goods' (FMCG) terbesar di India.
Sanjiv mengepalai bisnis Unilever di Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka & Nepal). Sanjiv juga merupakan anggota 'Unilever Leadership Executive', Dewan Eksekutif Global Unilever yang bertanggung jawab untuk menjalankan raksasa consumer goods secara global.
Baca Juga: Presiden Komisaris dan Direktur Unilever Mendadak Mengundurkan Diri, Ini Alasannya
Sanjiv mendapatkan gelar Bachelor's in Commerce, Chartered Accountancy, dan menyelesaikan Program Advanced Management (Harvard Business School).
Sanjiv telah bergabung bersama Unilever selama 29 tahun, dan selama 20 tahun terakhir, dia telah memimpin bisnis Unilever di berbagai belahan dunia sebagai Pimpinan/CEO.
Ia pernah menjadi Chairman & Managing Director Hindustan Unilever Limited (Juni 2018 hingga Maret 2022), Chairman dan Managing Director Unilever Bangladesh Limited (2002-2006), Chairman dan CEO Unilever Philippines Inc. (2007-2008), Chairman Unilever-Afrika Selatan and Timur Tengah (2008-2013).
Sejak Oktober 2013, ia memikul tanggung jawabnya untuk memimpin bisnis Unilever di India dan Asia Selatan.
Selama delapan tahun memimpin Hindustan Unilever Limited (HUL), kapitalisasi pasar HUL telah meningkat dari $17 miliar menjadi $65 miliar, menjadikan HUL salah satu perusahaan paling berharga di India.
Berita Terkait
-
Presiden Komisaris dan Direktur Unilever Mendadak Mengundurkan Diri, Ini Alasannya
-
Kena PHK Unilever, Suara Buruh Sampai Bergetar Menahan Tangis saat Menyerukan Aspirasi: Air Mata Istri dan Anak Kami
-
Bekerja Lebih dari 10 Tahun, Empat Karyawan PT Unilever Kena PHK, SPKEP SPSI: Harusnya Ada Forum Bipartit
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!