Suara.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengklaim, pemerintah berhasil menjaga harga minyak goreng di tingkat masyarakat lantaran komoditas ini mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turut.
“Upaya pemerintah menjaga harga (minyak goreng) di masyarakat membuahkan hasil karena minyak goreng mengalami deflasi tiga bulan berturut-turut secara month-to-month (mtm),” kata dia, Senin (1/8/2022).
Ia menjelaskan, komoditas minyak goreng telah memberikan andil terhadap deflasi selama tiga bulan berturut-turut yaitu 0,01 persen (mtm) pada Mei, 0,02 persen pada Juni, dan 0,07 persen pada Juli 2022.
Merujuk pada perkembangan harga minyak goreng menunjukkan penurunan harga minyak curah tercatat lebih dalam dibandingkan penurunan harga minyak kemasan.
Untuk diketahui, harga minyak goreng kemasan pada Mei sebesar Rp22.500 per liter yang kemudian turun menjadi Rp22.300 per liter pada Juni, dan kembali turun menjadi Rp21.600 per liter pada Juli 2022.
Sedangkan harga minyak goreng curah pada Mei sebesar Rp18.200 per liter yang kemudian turun menjadi Rp16.900 per liter pada Juni, dan menyentuh titik terendahnya sebesar Rp15.000 per liter pada Juli 2022.
“Secara month-to-month (mtm) minyak goreng memberi andil deflasi 0,07 persen pada Juli 2022, namun secara year-on-year (yoy) masih memberi andil inflasi 0,29 persen,” kata Margo, dikutip via Antara.
Margo menambahkan, meski minyak goreng masih jadi faktor untuk inflasi sebesar 0,29 persen (yoy) jika dilihat secara tahunan, namun trennya menurun sehingga mengindikasikan upaya pemerintah menjaga harga minyak goreng sudah berhasil.
Andil minyak goreng terhadap inflasi secara tahunan terus mengalami penurunan sejak April yaitu sebesar 0,42 persen (yoy), 0,38 persen (yoy) pada Mei, 0,36 persen (yoy) pada Juni dan 0,29 persen (yoy) pada Juli 2022.
Baca Juga: Laju Inflasi RI Tembus 4,94 Persen, Tertinggi Sejak Oktober 2015
“Meski memberi andil inflasi tapi trennya menurun sehingga mengindikasikan upaya pemerintah menjaga harga minyak goreng sudah berhasil karena memberi dampak deflasi di tiga bulan secara berturut-turut,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
BPS Catat Jumlah Penumpang Pesawat pada Juni 2022 Anjlok 7,80 Persen
-
Makin Ramai, Turis Asing yang Pelesiran ke Indonesia Tembus 345 Ribu Orang
-
Laju Inflasi RI Catatkan Posisi Tertinggi Sejak 2015, Tapi BPS Sebut Masih Aman
-
Kenaikan Harga Cabai, BBM hingga Tarif Listrik Picu Melesatnya Inflasi Juli 2022
-
Laju Inflasi RI Tembus 4,94 Persen, Tertinggi Sejak Oktober 2015
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Saham BBCA Anjlok Aksi Jual Rp150 Miliar
-
iRobot Perusahaan Legendaris AS Resmi Bangkrut, Siap Diakusisi China
-
Konsumsi Bensin di Nataru Diproyeksi Melonjak 3 Persen, Pasokan Cukup?
-
Hujan Ekstrem Diproyeksikan Hambat Pemulihan Listrik di Aceh
-
Bahlil Bicara Kapan Listrik di Aceh Bisa Normal Kembali
-
Pemerintah Bangun 2.500 Rumah Layak Huni untuk Korban Banjir Sumatera
-
Sudah di Meja Prabowo, Menaker Ungkap Kisi-kisi Besaran UMP 2026
-
Cofiring Hidroden di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas Diuji Coba, Gimana Hasilnya?
-
Modus Fake BTS: Celah Keamanan 2G Dimanfaatkan untuk Serangan Phishing
-
Pilu di Balik Bendera Putih Warga Aceh Terdampak Bencana