Suara.com - Pergerakan inflasi Indonesia hingga Juli 2022 mencatatkan posisi tertinggi sejak Oktober 2015, di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) secara tahunan atau year on year (yoy), laju inflasi sudah mencapai 4,94 persen.
Meski mencapai level tertinggi sejak 6 tahun terakhir, Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pergerakan inflasi ini masih terbilang cukup aman dibandingkan dengan negara G20, seperti Amerika Serikat.
"Dibandingkan beberapa negara, di G20 utamanya, kita masih lebih baik. Di bawah kita ada Tiongkok," kata Margo dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (1/8/2022).
Lebih lanjut, Margo menjelaskan jika dilihat dari posisi inflasi inti juga masih terkendali. Pada Juli 2022, inflasi inti tercatat 0,28 persen month to month (mtm) dan 2,86 persen yoy.
"Kategori masih aman, karena inflasi inti relatif rendah. Ini menggambarkan fundamental ekonomi kita masih bagus," tutur Margo.
Sebelumnya, BPS mengumumkan terjadi peningkatan inflasi pada Juli 2022 sebesar 0,64 persen, sementara untuk tahun kalender sudah mencapai 3,85 persen.
Sehingga secara tahunan atau year on year (yoy) laju inflasi sudah mencapai 4,94 persen.
Margo mengatakan bahwa laju inflasi ini didorong oleh kenaikan sejumlah harga pengeluaran masyarakat, seperti cabai merah, tarif angkutan udara bawang merah, bahan bakar rumah tangga dan cabai rawit.
"Pada Juli 2022, terjadi inflasi sebesar 0,64 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 111,09 pada Juni 2022 menjadi 111,80" ucap Margo.
Baca Juga: Tampil Menawan Bersama Persija, Thomas Doll Bicara Peluang Frengky Missa Main di Piala Dunia U-20
Sementara itu, menurut Margo, inflasi secara yoy yang sebesar 4,94 persen merupakan inflasi tertinggi sejak Oktober 2015 atau 6 tahun terakhir.
"Kalau kita lihat inflasi tahunan, ini merupakan inflasi tertinggi sejak Oktober 2015 dimana saat ini terjadi inflasi sebesar 6,25 persen," ungkap Margo.
Lebih lanjut Margo menjelaskan dari 90 kota yang disurvei BPS seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Kendari 2,27 persen dengan penyumbang tertinggi dari tarif angkutan udara yang andilnya 0,75 persen ikan layang yang memiliki andil 0,19 persen dan bawang merah dengan andil 0,15 persen.
Sedangkan inflasi yang terendah terpantau berada di kota Pemantang Siantar dan Tanjung dengan tingkat inflasi sebesar 0,04 persen mtm.
Berita Terkait
-
Kenaikan Harga Cabai, BBM hingga Tarif Listrik Picu Melesatnya Inflasi Juli 2022
-
Laju Inflasi RI Tembus 4,94 Persen, Tertinggi Sejak Oktober 2015
-
Beberapa Tips Menjaga Finansial
-
Inflasi AS Tertinggi dalam 40 Tahun, Menkeu Khawatir Ekspor dan Harga Komoditas Anjlok
-
Pemerintah Harus Lindungi Rakyat dari Inflasi dengan Instrumen Fiskal
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga