Suara.com - Pemerintah berencana akan menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan Solar sebagai bentuk penyesuaian terhadap subsidi energi. Rencana tersebut ditanggapi positif oleh tokoh muda Papua, Charles Kossai.
Dalam pernyataannya, Kossai menilai langkah pemerintah melakukan penyesuaian terhadap subsidi energi merupakan langkah yang tepat.
“Saya kira kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sudah tepat karena situasi hari ini,” ungkap Kossai dalam diskusi bertajuk, Penyesuaian Harga BBM dan Subsidi Tepat Sasaran yang digelar Eksponen Muda Papua di Café KOPIKOK dan secara Hybrid.
Kossai menjelaskan, kondisi harga minyak dunia yang masih di atas harga pasaran menjadi alasan mengapa pemerintah perlu melakukan penyesuaian harga BBM.
“Selama bulan Januari-Juli, harga ICP sebesar USD 105 per barrel. Ini di luar asumsi APBN kita yang mematok harga USD 100 per barrel. Hal inilah yang membuat dana subsidi mengalami pembengkakan, sehingga mau tidak mau harus segera dilakukan penyesuaian," kata Kossai.
Ia lebih lanjut mengatakan, jika pemerintah tidak segera mengambil langkah, besar kemungkinan tekanan APBN akan jauh lebih berat dan ini akan berdampak negatif terhadap kondisi perekonomian nasional.
Untuk itu, pihaknya mengapresiasi respons cepat pemerintah dalam mempersiapkan langkah antisipatif berupa skenario bantalan sosial dalam bentuk pemberian dana bantuan langsung tunai (BLT), subsidi gaji dan subsidi Pemda.
“Nah, tinggal bagaimana skema bantuan sosial ini perlu dikawal aar tepat sasaran. Untuk itu, saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Papua agar bersama mengawal kebijakan pengalihan subsidi ini tepat sasaran,” pungkanya.
Sementara, Ketum Eksponen Muda Papua, Patur Rahman mengaku siap mengawal kebijakan pemerintah menyesuaikan harga BBM.
“Kami dari Eksponen Muda Papua siap mengawal kebijakan pemerintah dalam penyesuaian subsidi BBM ini,” ucap Rahman.
Rahman mengatakan apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah bagian dari menyelematkan kondisi perekonomian nasional, sehingga perlu disambut baik.
“Justru yang kita takutkan bukan penyesuaian harga BBM, melainkan ketika pemerintah tetap tidak mengambil langkah di tengah tekanan berat APBN akibat harga minyak dunia yang bertengger di atas asumsi APBN. Apalagi subsidi komoditi (pertalite dan solar) juga sejauh ini dinikmati kalangan menengah ke atas. Untuk itu, skema subsidi langsung (ke orang) adalah langkah tepat penyesuaian subsidi energi ini,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Update Harga BBM Terbaru: Pertamina, Shell, Vivo, dan BP per Desember 2025
-
Tim Indonesia Sudah di AS, Airlangga Menyusul Negosiasi Tarif Lusa
-
Daftar Provinsi Pemutihan Pajak Desember 2025, Tunggakan Dihapus!
-
Rencana KBMI 1 Mau Dihapus, OJK: Ekonomi Indonesia Butuh Bank-bank Besar
-
Belarus Siap Tanam Modal di Indonesia, Alat Pertanian Jadi Bidikan
-
Guru Honorer Kemenag Dapat BSU, Hari Ini Terakhir Cek Validasi
-
Bank Mandiri Cetak Penyaluran Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit
-
Di Depan Prabowo, Airlangga Pamer IHSG Pecah Rekor ke Level 8.600
-
Peran PU Berubah, Kini Tak Hanya Bangun Proyek Infrastruktur
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru