Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat bicara terkait harga BBM di SPBU Vivo yang berada di bawah Pertalite. Penetapan harga tersebut dianggap menyalahi aturan lantaran harga BBM swasta seharusnya lebih mahal dari Pertamina.
Alasannya menurut Menteri ESDM Arifin Tasrif, pihak swasta perlu mematuhi kebijakan untuk menekan selisih atau disparitas harga bagi masyarakat.
Kemudian, Dirjen Migas, Kementerian ESDM Tutuka Ariadji juga menyatakan bahwa pihak Vivo yang telah menjual produk BBM Revvo 89 Rp8.900 per liter akan segera menyesuaikan harga layaknya Pertalite yang juga menyesuaikan harga.
Tutuka juga menambahkan alasan SPBU Vivo menjual BBM dengan harga lebih murah adalah lantaran manajemen perusahaan ingin menghabiskan stok BBM jenis tersebut dalam dua bulan ke depan. Harga tersebut jauh di bawah Pertalite yang kini dipatok Rp10.000 per liter.
Profil SPBU Vivo
Perusahaan minyak Vivo yang menaungi SPBU Vivo ini berada di bawah naungan PT Vivo Energy. Unit usahanya bergerak di bidang minyak dan gas serta terafiliasi dengan Vitol Group yang bermarkas di Swiss.
Perusahaan ini sebelumnya telah memiliki banyak stasiun pengisian bahan bakar di Singapura, Belanda, Australia, Inggris, dan beberapa negara Afrika. Di Indonesia, perwakilan Vitol berkantor di Gama Tower, kawasan Rasuna Said, Kuningan, dengan kilang dan tangki BBM di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurut catatan, Vitol Group telah mencatatkan pendapatan USD 279 miliar pada Januari silam. Angka ini merupakan akumulasi dari jaringan perusahaan di seluruh dunia, termasuk dari Indonesia. Pembagian produk BBM adalah tiga jenis yakni Revvo 89, Revvo 92 dan Revvo 95. Bilangan di belakang merupakan tingkat RON dari masing-masing jenis BBM.
BBM paling murh adalah Revvo 89 yang dipatok Rp8.900 per liter. Padahal, jika dibandingkan dengan Pertalite BBM jenis ini hanya memiliki selisih satu RON. Pertalite sendiri memiliki RON 90.
Baca Juga: Nestapa Driver Ojol di Medan Gegara Harga BBM Naik: Kalau Gacor Alhamdulillah, Kalau Sepi Telungkup
Sementara BBM yang diperbolehkan beredar di Indonesia harus memiliki RON paling rendah 88 atau setara dengan RON solar. Jumlah RON yang makin tinggi berarti kualitas pembakaran pada mesin semakin baik.
Padahal, sebelumnya harga BBM jenis Revvo ini dipatok lebih tinggi dari harga saat ini. Bahkan lebih tinggi daripada Pertalite sebelum dinaikkan, yaitu Rp9.290 per liter, sedangkan harga BBM di Pertamina masih dibanderol Rp7.650 per liter. Namun, saat pemerintah meneken keputusan untuk menaikkan harga BBM, SPBU Vivo justru mengambil langkah sebaliknya, yaitu menurunkan harga.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Nelayan Semarang Keluhkan Meroketnya Harga BBM: Mencekik Kalangan Bawah
-
Buntut Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ikut Naik
-
Profil Perusahaan Minyak Vivo yang Jual BBM RON 89 Lebih Murah dari Pertalite
-
Harga BBM Naik, Tarif Tiket Kapal di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru Ikutan Naik
-
Nestapa Driver Ojol di Medan Gegara Harga BBM Naik: Kalau Gacor Alhamdulillah, Kalau Sepi Telungkup
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru