Suara.com - Sektor finansial merupakan salah satu industri yang terkena dampak disrupsi selama pandemi. Perilaku nasabah mulai berubah dari konvensional menjadi lebih digital. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perbankan melakukan adaptasi dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
Head Enterprise Data Management Bank BRI Maulana Yusuf mengatakan, BRI sudah mulai memasuki tahap digitalisasi sejak 2017. Salah satunya dengan menciptakan aplikasi yang bisa mengotomisasi bisnis proses di unit kerja atau mendigitizing yang manual menjadi otomatis.
Selain itu, BRI juga menyiapkan 37 ribu duta besar digital atau digital ambassador untuk mengedukasi nasabah.
“Tugas para digital ambassador itu mengajak nasabah yang tadinya antidigital untuk mau menggunakan aplikasi, mereka juga diedukasi dalam menggunakan aplikasi dan melakukan transaksi serta yang tidak kalah penting adalah edukasi dalam mengamankan data. Karena kalau tidak diberi edukasi terakit data akan muncul bencana. Itu adalah tugas dari digital ambassador,” kata Maulana saat menjadi pembicara dalam event Winning in Digital Disruption Era yang diselenggarakan Katadata – Sibernetik Integra Data di Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Maulana menambahkan, sejak 2020 BRI juga sudah mulai memanfaatkan artificial intelligence dengan membuat BRIBrain. Ada empat hal yang dikembangkan oleh BRIBrain. Pertama yaitu credit underwriting process. Dengan menggunakan BRIBrain, proses pengajuan kredit yang tadinya perlu waktu dua minggu sekarang bisa diproses hanya dalam hitungan menit.
“Kami menggunakan scoring yang pakai data eksternal dan juga perliaku nasabah serta demografi. Produk yang sudah ada saat ini adalah Ceria dan Pinang. BRIBrain juga terkait dengan customer engagement yang bisa digunakan untuk menganalisis merchant EDC yang potensial untuk dijadikan BRILink,” jelas Maulana.
BRIBrain juga terkait Fraud and Risk Analytics di mana perbakan bisa mendeteksi kejanggalan dari transaksi penarikan tunai yang dilakukan nasabah di ATM. Apabila ada nasabah yang sering mengambil uang di ATM di Senaya lalu tiba-tiba ada penarikan tunai di Papua maka transaksi tersebut akan masuk kategori janggal dan rekening bisa langung diblokir.
Hal lain dari BRIBrain adalah di sektor pelayanan yaitu membangun aplikasi chatbot yang bisa membantu nasabah bertanya tentang produk BRI secara online.
Head of IT Architecture & Strategy Division Bank BNI Ari Pratiwi mengungkapkan, Xpora merupakan salah satu produk digital yang dibuat BNI dalam mempermudah nasabah khususnya UMKM dalam melakukan bisnis. Xpora menawarkan beragam layanan digital yang bisa digunakan oleh pelaku UKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang siap memperluas pasar ke luar negeri.
Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga Deposito Akan Terbatas
“Tantangan utama dalam digitalisasi antara lain adalah integrasi data. Kami harus tahu profile data di lokal, UMKM mana yang bisa kami tawarkan untuk dibantu dan UMKM mana yang siap untuk go global. Ini masih menjadi tantangan terbesar,” kata Ari.
Di kesempatan yang sama, SVP Digital Banking Delivery Bank Mandiri, Victor Erico Korompis mengatakan, untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para nasabahnya, Bank Mandiri telah membuat satu produk yang diberi nama Livin.
Livin dari Bank Mandiri ini merupakan 100 persen karya anak bangsa sebagaimana yang diungkapkan oleh Victor, yang memiliki empat tahapan, dan berfokus menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh para nasabah Bank Mandiri.
“Bank Mandiri berinovasi dari dalam diri. Kita mulai dengan membangun Livin. Livin adalah produk Mandiri yang 100% karya anak bangsa, karya anak Mandiri. Jadi kalau kita lihat di sini, dalam journey nya, balik lagi, fokus kita ke siapa sih, ke customer-nya ya, gimana kita bisa fokus ke customer. Jadi sekarang kita itu ada dalam 4 tahapan Livin,” kata Victor.
Lebih lanjut Victor mengungkapkan, produk Livin yang dibuat oleh Bank Mandiri ini setiap bulannya mendapatkan lebih dari satu juta nasabah yang bergabung, sejak launcing pada 2 Oktober 2021.
“Ketika kita launcing pada 2 Oktober 2021, ternyata solusi ini sangat disukai customer, dan setiap bulan itu ada lebih dari 1 juta nasabah,” ungkap Victor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Raih Laba Bersih Rp 41,1 Miliar, COIN Bukukan Pendapatan Naik Hingga 19 Kali Lipat
-
Terungkap! Dua Modus Penipuan di Industri Keuangan Ini Sering Terjadi di Indonesia
-
OJK Minta Industri Asuransi Terlibat MBG dan Bencana Alam
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Harga Emas Dunia Stagnan Awal Pekan, Waspada Tekanan Jual di Tengah Rally Saham
-
Laba Bersih NCKL Melambung 35 Persen di 9M25, Manajemen Ungkap Laporan Hari Ini
-
Rahmad Pribadi Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi hingga Akhir 2025
-
Fundamental Kuat dan Prospektif, BRI Siapkan Buyback Saham
-
LRT Jabodebek Bisa Tap In dengan QRIS NFC Android, iPhone Kapan Nyusul?
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?