Suara.com - Teknologi cloud computing atau yang lebih dikenal sebagai komputasi awan, diprediksi akan mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan transformasi digital yang digaungkan pemerintah sejak pandemi covid-19 tahun 2020 lalu.
Teknologi cloud computing menjadi katalisator dalam pemerataan transformasi digital di Indonesia. Pasalnya, teknologi tersebut dapat menentukan kecepatan perusahaan atau organisasi untuk dapat berporos ke peluang pasar baru, efektivitas melayani klien, serta kemampuan dalam meningkatkan skala operasional.
Presiden Direktur PT Data Sinergitama Jaya atau lebih dikenal sebagai Elitery, Kresna Adiprawira mengatakan kebutuhan akan teknologi Cloud sangat besar di Indonesia untuk saat ini dan diprediksi akan semakin besar untuk beberapa tahun ke depan. Hal ini didukung oleh Pemerintah yang terus menggaungkan Transformasi Digital untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Kresna mengatakan, saat ini Cloud sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari, hampir semua lini kehidupan sudah banyak menggunakan teknologi cloud, seperti layanan chatting, email, video conferencing, dan semua aplikasi yang ada di smartphone, menggunakan teknologi cloud.
“Apalagi semenjak Pandemi Covid 19 yang mengubah seluruh aspek kehidupan manusia secara drastis,” kata dia.
Hal ini selaras dengan transformasi digital yang saat ini dihadapi bangsa Indonesia. Menurutnya, cloud mengambil peranan penting dalam mempercepat transformasi digital. Teknologi cloud memungkinkan perusahaan dan pemerintahan untuk meneruskan memberikan layanan secara daring semasa Pandemi.
Dengan teknologi cloud, baik perusahaan maupun pemerintahan dengan cepat dapat menerapkan teknologi terbaru dengan biaya yang efektif dan efisien.
“Internet merupakan fondasi utama dalam transformasi digital di Indonesia dan ditambah Cloud merupakan salah satu enabler/tools nya. Dengan layanan infrastruktur IT yang diberikan, Elitery terus membantu transformasi digital di Indonesia dengan memberikan layanan produk dan jasa yang dibutuhkan baik dari sektor pemerintahan maupun swasta.”, kata dia.
Kresna menambahkan, Elitery dapat memberikan produk dan layanan yang dibutuhkan pasar. Produk Elitery seperti Elicovery, Elivision, dan Sipandu dibuat untuk menjawab kebutuhan pasar, begitu juga dengan layanan unggulan Elitery yaitu Managed Cloud dan Managed Network yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Seluruh produk dan layanan ini sudah dirasakan manfaatnya oleh pelanggan baik dari sektor pemerintahan maupun swasta.
Sebagai contoh, Elivision telah digunakan oleh salah satu bank swasta terbesar di Indonesia dalam mengelola data video di ribuan ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini pun Elivision sedang dalam proses patent pending, hal ini merupakan salah satu bukti kesuksesan dari produk yang dibuat oleh Elitery.
Di tengah tingginya kebutuhan teknologi Cloud Computing System di Indonesia saat ini, Kresna mengungkapkan, tantangan saat ini di Indonesia adalah masih kekurangan talenta digital, khususnya di bidang teknologi informasi untuk mendorong percepatan transformasi Digital.
Melihat kondisi tersebut, Kresna berinisiatif untuk membangun lembaga pelatihan TI, Elite Teknologi Academy. Menurut Kresna, Lembaga pelatihan ini akan menitikberatkan pada pelatihan teknologi cloud yang memang banyak dibutuhkan di Indonesia.
“Elitery mengajak talenta muda digital di Indonesia bergabung dalam Elite Teknologi Academy. Ini adalah komitmen Elitery untuk mendukung pemerintah melahirkan sumber daya manusia yang handal di bidang teknologi informasi,” kata dia.
Kresna mengungkapkan, peluang teknologi cloud tidak hanya terbatas di Indonesia. Melihat peluang tersebut, Elitery berencana untuk memperbesar pasar nya di Amerika Serikat dan juga di kawasan regional.
“Ini sesuai visi kami untuk menjadi perusahaan Indonesia yang pertama kali masuk menjadi ‘Leader’ pada ‘Gartner Magic Quadrant for Public Cloud Infrastructure Professional and Managed Services, Worldwide’. Gartner Magic Quadrant adalah sebuah matriks atau kuadran yang menunjukkan tren pasar khususnya dalam bidang IT,” jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore