Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai melakukan proses dekarbonisasi sebagai salah satu cara dalam melakukan transisi energi. Proses dekarbonisasi bisa dijadikan sebagai sebuah lompatan besar bagi BUMN untuk bisa merealisasikan ketahanan dan kemandirian energi.
Dekarbonisasi merupakan proses penggantian bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, ada banyak cara yang dapat dilakukan BUMN dalam melakukan dekarbonisasi, salah satunya bersinergi dengan sejumlah pihak.
"Transisi energi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari karena Indonesia sudah menetapkan target mencapai emisi net zero pada 2060 dan pengurangan emisi 32 persen pada 2030," ujarnya dalam SOE International Conference, Senin (17/10/2022).
Menurut Pahala, melonjaknya harga minyak dunia menjadi salah satu alasan untuk tidak menunda transisi energi. BUMN harus mulai mengembangkan sumber energi bersih dibandingkan membangun pembangkit listrik tenaga fosil.
"Jadi saya rasa bagaimana BUMN mengembangkan portofolio untuk mengurangi emisi karbon, bisa secara individu atau sinergi dengan ekosistem BUMN," katanya.
Mantan Bos Garuda Indonesia ini, BUMN akan membangun ekosistem bisnis EBT. Sebab, dia melihat saat ini Indonesia mulai ketergantungan impor BBM.
"Jika kita ingin mengurangi ketergantungan kita pada BBM, itu berarti Indonesia perlu mengimpor lebih sedikit, kita juga perlu mengurangi subsidi BBM kita. Dan sekarang dengan memindahkan orang dari BBM ke listrik," ucap dia.
Pahala menambahkan, Indonesia juga sangat melimpah kekayaan alamnya, sehingga BUMN bisa memanfaatkan kekayaan alam itu untuk menciptakan energi bersih.
Baca Juga: Wamen BUMN: Melonjaknya Harga Minyak Jadi Alasan untuk Tidak Tunda Transisi Energi
"Indonesia memiliki kekayaan gas yang menurut kami masih tertinggal. Dan kita perlu benar-benar memanfaatkan molekul hijau atau biru ini di masa depan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!