Suara.com - Harga emas anjlok lebih dari 1 persen ke level terendah tiga minggu pada perdagangan hari Rabu, karena dolar AS dan imbal hasil Treasury menguat, lebih lanjut ditekan oleh prospek kenaikan suku bunga agresif dari Federal Reserve.
Mengutip CNBC, Kamis (20/10/2022) harga emas di pasar spot melorot 1,5 persen menjadi USD1.627,81 per ounce setelah menyentuh level terendah sejak 28 September di awal sesi.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 1,3 persen menjadi USD1.634,2 per ounce.
"Pasar terus khawatir tentang pengetatan moneter Federal Reserve yang agresif," kata Bart Melek, Head of Commodity Strategy TD Securities.
"Kita akan mengalami kenaikan suku bunga yang cukup curam dan mungkin bukan pivot yang sangat cepat, jadi pasar emas merespons hal itu." Tambahnya.
Beberapa pejabat Fed menegaskan kembali komitmen bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga secara agresif untuk memerangi lonjakan inflasi, dengan pasar memperkirakan kenaikan 75 basis poin pada pertemuan November.
Meski emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga meningkatkan opportunity cost untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil tersebut.
"Penurunan di bawah level terendah September di (sekitar) USD1.615 terlihat sangat mungkin sekarang, dengan USD1.600 menjadi target penurunan berikutnya," ujar Fawad Razaqzada, analis City Index.
Selain itu yang membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri, dolar naik 0,7 persen sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi sejak 2008.
Baca Juga: Masih Dibanderol Rp940.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini
Disisi lain harga perak di spot tersungkur 2 persen menjadi USD18,38 per ounce. Platinum jatuh 2,3 persen menjadi USD886,75 per ounce sementara paladium turun 1,1 persen menjadi USD1.990,22.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun