Suara.com - Staf Khusus Menkeu Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, pemerintah menggelontorkan anggaran sangat besar untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi dalam tiga tahun terakhir, yakni mencapai Rp1.895 triliun.
Dana besar tersebut menurut dia, tidak sia-sia dan membuahkan hasil yang positif, yakni terkendalinya penyebaran COVID-19, sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan kembali hingga mencapai level sebelum krisis hanya dalam satu setengah tahun.
Indonesia juga diklaim mampu mempertahankan dan mengoptimalkan potensi ekonomi dengan menuai hikmah dari wabah.
“Kita juga relatif bisa menjaga berbagai indikator. Inflasi kita terjaga, beberapa perbandingan dengan negara ASEAN dan G20 cukup bagus, level produk domestik bruto (PDB) riil cukup bagus, dan stabilitas eksternal terjaga,” kata Prastowo dalam dialog Capaian Kinerja Pemerintah Tahun 2022.
Menurut dia, Indonesia jadi salah satu negara dengan tingkat inflasi yang terjaga, baik di ASEAN maupun G20 dengan angka 5,95 persen pada September 2022. Sebagai perbandingan, inflasi AS mencapai 8,2 persen dan Inggris 10,1 persen.
Prastowo menambahkan, pendapatan negara pada 2022 berhasil tumbuh 49,8 persen setelah dua tahun mengalami penurunan kinerja akibat COVID-19. Hal itu membuat belanja negara dapat terealisasi cukup besar dan lebih baik, seperti untuk penanganan pandemi, bantuan sosial (bansos), dan transfer ke daerah.
Namun demikian, rasio utang kerap jadi sorotan pada masa pandemi lantaran banyak negara yang menaikkan utangnya demi penanganan COVID-19.
Rasio utang Indonesia terhadap PDB memang sempat menyentuh 41 persen, tetapi saat ini sudah turun menjadi 38 persen.
Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pun terjaga di atas 50, yang menunjukkan sektor industri ekspansif. Hal itu sebagai geliat yang baik, karena Indonesia berarti melakukan impor bahan baku serta barang modal untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut 'Menggila', Mencapai 241, Sumatera Utara Segini
Ia menyebutkan salah satu poin penting perekonomian adalah neraca perdagangan, karena Indonesia berhasil mencatatkan surplus 29 kali berturut-turut. Pada September 2022 nilai ekspor mencapai 24,8 miliar dolar AS, sehingga Indonesia mengalami surplus 4,99 miliar dolar AS.
“Defisit fiskal kita itu juga relatif baik dibandingkan dengan banyak negara yang sedang berjuang pemulihan ekonomi. Mudah-mudahan ini menjadi bekal yang bagus untuk menyongsong tahun depan yang lebih dinamis,” tutup dia.
Berita Terkait
-
Menkeu Sri Mulyani Makin Kesal, Dana Pemda di Perbankan Makin Meningkat, Kini Capai Rp223 Triliun
-
Pandemi Covid Mereda, Tapi Gejolak Sektor Keuangan Dunia Meradang
-
Sri Mulyani Pasang Target Ekonomi Kuartal III 2022 Tumbuh 5,5 Persen
-
Ditolak Suporter, Menko PMK Tegaskan Acara Rembuk Nasional Suporter Tak Pakai Anggaran Negara
-
DPRD DKI Terlambat Jadwalkan Pembahasan APBDP 2022, Ketua Komisi A: Tanya Pimpinan
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur