Suara.com - Presiden China Xi Jinping mencatatkan sejarah untuk Negeri Tirai Bambu. Untuk pertama kalinya ada politikus China yang terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis China atau CPC dalam tiga periode. Posisi ini sekaligus mengamankan Xi Jinping sebagai presiden China untuk tiga periode.
Dia terpilih secara aklamasi dari 2.400-an delegasi Partai Komunis yang berkumpul dalam Kongres ke-20 Partai Komunis China, sebuah siklus pertemuan penting lima tahunan partai politik penguasa tersebut.
Melansir Reuters, Xi Jinping dinilai sebagai penguasa paling kuat abad ini setelah Mao Zedong, yang juga tokoh partai komunis di Tiongkok.
Kepala Partai Komunis Shanghai Li Qiang mengikuti Xi ke atas panggung di Aula Besar Rakyat saat Komite Tetap Biro Politik Pusat Partai Komunis Tiongkok (Politbiro) yang baru diperkenalkan, menempatkannya dalam antrean untuk menjadi perdana menteri ketika Li Keqiang pensiun pada Maret.
Anggota lain dari komite ini adalah Zhao Leji dan Wang Huning, yang sebelumnya pernah menjabat, dan pendatang baru Cai Qi, Ding Xuexiang dan Li Xi. Li Qiang. Analis politik China menyebutkan seluruh anggota komite memiliki hubungan kesetiakawanan yang erat dengan Xi Jinping dan berpotensi melahirkan pemerintahan yang lebih otoriter dari sebelumnya.
Peneliti Senior Asia Timur Lowy Institute di Sydney, Richard McGregor, mengatakan pria 69 tahun tersebut memang memiliki pengaruh yang dominan.
Semua saingannya telah dipaksa keluar dari Komite Tetap Politbiro dan loyalis Xi menggantikan mereka. Politbiro baru adalah pernyataan tegas tentang dominasi Xi atas partai.
Pembukaan Komite Tetap dan Politbiro yang beranggotakan 24 orang terjadi sehari setelah penutupan Kongres ke-20 Partai Komunis, di mana ada penambahan amandemen ke piagam partai yang memperkuat status inti Xi dan peran penuntun pemikiran politiknya di dalam partai.
Xi dan Indonesia
Baca Juga: Film Hero Disebut Gagal, Sutradara Tetap Apresiasi Jackson Yee
Hubungan bilateral antara Indonesia dan China menjadi perhatian dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang dibangun sejak tahun lalu. Presiden Xi Jinping sendiri berencana meninjau proyek tersebut secara langsung pada November 2022 mendatang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, meninjau proyek pembangunan KCJB jelang kunjungan Presiden RI Joko Widodo bersama Presiden Xi Jinping pada November 2022 mendatang saat berlangsungnya KTT G20.
Rencananya, Jokowi dan Presiden Xi akan meninjau proyek KCJB dengan menaiki kereta inspeksi. "Suatu kebanggaan bahwa Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat," ujar Menhub dalam keterangan di Jakarta, Minggu (2/10/2022).
Menhub mengatakan, hal yang menjadi fokus utama penyelesaian KCJB yang, adalah dari Stasiun Halim Jakarta sampai dengan Stasiun Padalarang.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Sempat Alami Kecelakaan, Jimmy Lin Dikabarkan Comeback pada 2023 Mendatang
-
Petugas Keamanan dan Paparazi Bentrok, Zhang Yunlong Tampak Melerai
-
Liu Wei Kehilangan Kedua Orangtua di Tahun yang Sama, Publik Turut Bersimpati
-
Film Hero Disebut Gagal, Sutradara Tetap Apresiasi Jackson Yee
-
Akhirnya Bisa Tidur Nyenyak, Ternyata Ini Biji Hijau yang Sering Nongol di Mukbang Orang Tiongkok
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Geliat Properti Akhir Tahun: Strategi 'Kota Terintegrasi' dan Akses Tol Jadi Magnet Baru
-
AS Incar Mineral Kritis Indonesia demi Diskon Tarif Ekspor Sawit dan Kopi
-
Obral Insentif! ESDM Lelang 8 Blok Migas Tahap III: Ada 'Raksasa' Papua 15 Miliar Barel
-
'Uang Nganggur' di Bank Tembus Rp2.509,4 triliun, OJK Ungkap Penyebabnya
-
DOOH, NINE dan INSP Resmi Lepas Gembok, Saham Bakrie Kena Suspend
-
Pernyataaan Trump Tekan Harga Minyak Dunia
-
Airlangga: Kesepakatan Tarif AS Hampir Rampung, PrabowoTrump Bakal Teken Perjanjian
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
Melantai di Bursa, Saham SUPA Meroket 93% dalam Tiga Hari Perdagangan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan