Suara.com - Harga emas dunia melesat ke level tertinggi dua minggu pada perdagangan hari Rabu, karena dolar dan imbal hasil obligasi AS tergelincir di tengah ekspektasi Federal Reserve akan meredam sikap kenaikan suku bunga yang agresif mulai Desember.
Mengutip CNBC, Kamis (27/10/2022) harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD1.665,09 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sejak 13 Oktober.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,7 persen menjadi USD1.669,20 per ounce.
"Selama beberapa sesi terakhir, kita melihat imbal hasil turun, dolar turun dan sebagai hasilnya, kita melihat permintaan di pasar emas," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Dolar memperpanjang kerugian ke level terendah lebih dari satu bulan terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil US Treasury 10-tahun jatuh ke level terendah satu minggu.
Data yang dirilis Selasa menunjukkan kepercayaan konsumen Amerika menyusut pada Oktober, harga rumah turun tajam di Agustus dan ada tanda-tanda sikap agresif The Fed mulai mendinginkan pasar tenaga kerja.
"Kita mungkin melihat perlambatan ekonomi, tetapi inflasi mungkin tidak turun sebanyak yang diinginkan The Fed, namun mereka tidak akan lagi mampu atau mau menaikkan suku bunga lebih lanjut dan itu adalah lingkungan yang sangat positif bagi emas," kata Meger.
Namun, The Fed masih secara luas diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada November. Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Fokus sekarang bergeser ke data PDB Amerika, dirilis Kamis, diikuti angka inflasi inti AS, Jumat, yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang lintasan kenaikan suku bunga Fed.
Baca Juga: Mau Beli Emas Antam, Harganya Masih Dibanderol Rp943.000/Gram
"Jika kenaikan suku bunga setengah poin pada Desember kemungkinan terjadi, emas bisa menembus di atas level USD1.700," ujar Edward Moya, analis OANDA.
Sementara itu disisi lain harga perak di pasar spot naik 0,86 persen menjadi USD19,51 per ounce, platinum melambung 3,8 persen menjadi USD949,54 dan paladium melonjak 1 persen menjadi USD1.942,75.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri