Suara.com - PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA) membukukan laba bersih sebesar Rp3,623 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, atau membaik dibanding periode sama tahun 2021 yang tercatat rugi bersih Rp1,126 triliun. Sehingga akumulasi defisit berkurang 38,7 persen dan tersisa Rp5,704 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit emiten wahana perdagangan secara daring ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/10/2022).
Rinciannya, pendapatan naik menjadi Rp2,589 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan dari mitra sebesar 191 persen menjadi Rp1,445 triliun.
Senada, pendapatan dari wahana perdagangan daring naik 32,6 persen menjadi Rp1,035 triliun.
Demikian juga dengan pendapatan Buka Pengadaan yang naik 52,8 persen menjadi Rp107,92 miliar.
Namun, perseroan mencatat lonjakan beban pokok pendapatan sebesar 776 persen menjadi Rp1,813 triliun.
Senasib, beban umum dan administrasi membengkak menjadi Rp1,87 triliun.
Tapi beban penjualan dan pemasaran dapat ditekan sedalam 37,7 persen menjadi Rp819,02 miliar.
Menariknya, perseroan meraih pendapatan operasi lainnya senilai Rp316,37 miliar, atau membaik dibanding akhir September 2021 yang mencatat beban operasi lainnya sebesar Rp10,96 miliar.
Baca Juga: Tumbuh 59,4%, Laba Bersih Kuartal III 2022 Bank Mandiri Capai Rp 30,7 triliun
Bahkan, BUKA menorehkan laba investasi yang belum dijual sebesar Rp5,3 triluun. Hal itu hasil investasi pada PT Allo Bank Indonesia Tbk (IDX: BBHI) pada saham tercatat di bursa dengan nilai wajar sebesar Rp5,36 triliun pada tanggal 30 September 2022.
“Perusahaan memutuskan untuk mengklasifikasi dan mengukur investasi ini sebagai instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi. Keuntungan yang belum dan sudah terealisasi dari investasi ini, berdasarkan harga pasar yang tersedia masing-masing sebesar Rp4,589 triliun,” tulis manajemen BUKA,
Selain itu, perseroan membukukan pendapatan bunga deposito bank dan obligasi pemerintah sebesar Rp340,64 miliar. Sehinga laba sebelum pajak penghasilan terbilang Rp3,85 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam