Suara.com - Penggunaan mobil listrik tengah menjadi tren global. Produsen otomotif mulai marak memproduksi mobil yang ramah lingkungan tersebut dan konsumen secara perlahan mulai beralih ke mobil listrik.
Direktur PT Krakatau Global Trading Resnumurti Wibisono mengungkapkan, momentum peralihan dari energi fosil ke green energy bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan pemasukan atau revenue.
“Mobil listrik bisa menjadi sebuah peluang yang harus dimanfaatkan oleh PT Krakatau Global Trading. Kami bisa menyuplai nikel yang menjadi bahan baku dari baterei mobil listrik. Fenomena green energy ini sudah menjadi sebuah keniscayaan dan kami harus menangkap momentum tersebut sebagai sebuah peluang,” kata Resnumurti Wibisono.
Sebagai anak perusahaan dari PT Krakatau Steel, PT Krakatau Global Trading menjual berbagai macam jenis produk kecuali baja. Karena itu, penggunaan mobil listrik yang mulai meningkat secara perlahan adalah sebuah peluang bisnis baru bagi perusahaan.
“Kami ini tidak punya tambang batubara tapi kami bisa menjual batubara. Begitu juga dengan nikel, kami bisa menyuplai ke perusahaan otomotif yang membuat mobil listrik,” ungkap pria yang kerap disapa Resnu tersebut.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Indonesia dapat memproduksi baterai untuk kendaraan listrik pada kuartal IV 2024 mendatang. Hal ini seiring dengan berjalannya proyek pabrik baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu ke hilir.
Resnumurti menambahkan, ancaman resesi global pada tahun depan membuat PT Krakatau Global Trading harus mempersiapkan sejumlah langkah. Salah satunya adalah dengan menjual produk yang tengah dibutuhkan pasar, seperti nikel.
Pemerintah sudah mengeluarkan aturan tentang penggunaan mobil listrik yaitu Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7/2022 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Pada acara G20 pertengahan November nanti, seluruh mobil dan motor yang akan digunakan adalah kendaraan listrik. Sejumlah perusahaan otomotif sudah menyiapkan ratusan unit mobil dan motor listrik untuk perhelatan akbar G20 di Bali tersebut.
Baca Juga: Kendaraan Listrik dan Kapal Perah Dikerahkan ke Bali
Ditayangan Podcast Sofa Panas ini pun, Resnu juga meyakinkan, PT Krakatau Global Trading juga siap menerapkan carbon trading. Karena, perusahaan ini juga menjual kokas yang merupakan olahan bahan sisa batubara.
“Kokas ini kan sisa batubara yang kami olah lagi dan bisa dipakai, jadi kalau carbon trading sudah diterapkan maka sudah bisa dihitung carbon kredit yang dimiliki PT Krakatau Global Trading,” pungkas Resnumurti Wibisono.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD
-
Bantuan Logistik Rp600 Juta Mengalir ke Wilayah Terdampak Banjir di Sumatra
-
Kisah Muhammad Yusuf, AgenBRILink Sebatik yang Permudah Akses Keuangan Masyarakat Perbatasan
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD