Suara.com - Komitmen pentingnya menjaga lingkungan dari perubahan iklim serta turut serta dalam memuliakan sumber mata air, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) mendukung acara Medhayoh Fest yang digelar oleh Ademos Indonesia.
Acara yang mengambil tema Tilik Dulur, Icip Dhapur, Monggo Nandur ini berlangsung pada 5 – 6 November 2022 di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro.
Dalam acara tersebut terdapat empat panggung dan pertunjukan di sepanjang area festival yang menyajikan beragam seni pertunjukan, musik, aneka kuliner, pangan lokal, workshop seni sebagai experience untuk pengunjung, ragam tradisi ndeso, dan yang tak kalah menarik adalah rangkaian penanaman pohon secara serentak di 42 titik sumber mata air yang tersebar di Bojonegoro.
Medhayoh Fest dibuka dengan penanaman pohon beringin di salah satu titik mata air, yakni Sumur Kijing. Komisaris Pupuk Kaltim Sigit Hardwinarto mengungkapkan, Medhayoh Fest menjadi titik pemahaman bahwa ada hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Hal itu dapat dilihat dengan jargon yang diusung yakni "Tilik Dulur, Icip Dapur, Ayo Nandur.
"Kata-katanya sederhana namun maknanya dalam sekali, yang paling penting ayo nandur (menanam) itu sudah menjadi slogan dari presiden hingga jajaran ke bawah, mulailah menanam, menanam dan menanam," katanya.
Sigit berharap dengan banyaknya pohon yang ditanam cakupan tutupan hutan akan terpenuhi dan memberikan keseimbangan antara bangunan dan luas hutan. Ia juga mengungkapkan, bahwa selain pohon yang dapat menyimpan cadangan air, juga bisa dikembangkan dengan pohon yang bisa berbuah.
"Tanaman yang multifungsi, biasanya tanaman buah-buahan seperti nangka sebab cocok untuk ditanam disekitar mata air, karena tajunya bagus dan akarnya cukup dalam," ujarnya.
Penanaman pohon ini juga diharap dapat memberikan manfaat bagi masa depan.
"Ketika ini berhasil akan menjadi percontohan, misalkan di lingkup Jatim, dimulai di Bojonegoro, kemudian Pasuruan dan berkembang di kabupaten lain," ujarnya.
Baca Juga: Tingkatkan Komitmen Green Port, Pupuk Kaltim Pastikan Tata Kelola Pelabuhan Berwawasan Lingkungan
Ia juga menjelaskan, bahwa penanaman pohon perlu disesuaikan dengan kondisi tanah, sehingga dapat berkelanjutan, dan memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat.
"Harus pas di mata air itu yang cocok apa, dipilih dulu baru dibuatkan bibit yang banyak, linvkunagannya terjaga baik mata airnya juga terjaga," jelasnya.
Direktur Ademos Ahmad Kudhori mengungkapkan Medhayoh Fest merupakan bentuk kolaborasi antar stakeholder untuk bergotong-royong untuk menyelamatkan sumber kehidupan yakni mata air.
"Gotong-royong untuk menyelamatkan sumber kehidupan yang berkelanjutan," jelasnya.
Dia menyebutkan hutan penyangga di bagian hulu untuk menyimpan cadangan air sudah mulai rusak. Selain itu, penanaman yang berkelanjutan perlu digelorakan, agar setelah menanam terdapat perawatan.
Medhayoh Fest juga mendatangkan “Dhayoh Istimewa” yakni sang maestro tari Indonesia Mas Didik Nini Thowok, serta penyanyi dan seniman muda Budi Doremi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026