Suara.com - Berdasarkan laporan BPS, pada triwulan III-2022, semua sektor usaha yang menjadi komponen pertumbuhan ekonomi tumbuh positif, kecuali jasa kesehatan yang mengalami kontraksi.
Seluruh leading sector, yaitu industri, pertambangan, pertanian, perdagangan, dan konstruksi melanjutkan tren pemulihan dengan mampu tumbuh masing-masing sebesar 4,83 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), 3,22 persen (yoy), 1,65 persen (yoy), 5,35 persen (yoy), dan 0,63 persen (yoy).
"Leading sector ini jika digabungkan memberikan distribusi sebesar 66,45 persen terhadap perekonomian kita," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2022.
Rinciannya, leading sector itu diantaranya sektor industri dengan distribusi 17,88 persen, pertambangan 13,47 persen, pertanian 12,91 persen, perdagangan 12,74 persen, serta konstruksi 9,45 persen.
Sektor transportasi dan pergudangan serta akomodasi, makan dan minuman jadi sektor usaha paling tinggi pada triwulan III-2022 berkat meningkatnya mobilitas masyarakat dan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara.
Sektor transportasi dan pergudangan mampu melesat 25,81 persen (yoy) dengan distribusi 5,01 persen, sedangkan akomodasi makan dan minum melonjak 17,83 persen (yoy) dengan distribusi 2,32 persen.
Margo menuturkan sektor-sektor lainnya yang mampu tumbuh positif adalah informasi dan komunikasi sebesar 6,88 persen (yoy) dengan distribusi 4,01 persen, jasa keuangan 0,87 persen (yoy) dengan distribusi 3,98 persen, administrasi pemerintahan 12,42 persen (yoy) dengan distribusi 2,88 persen, serta jasa pendidikan 4,46 persen (yoy) dengan distribusi 2,78 persen.
Kemudian, real estat tumbuh 0,63 persen (yoy) dengan distribusi 2,41 persen, jasa lainnya 9,13 persen (yoy) dengan distribusi 1,71 persen, jasa perusahaan 10,79 persen (yoy) dengan distribusi 1,69 persen, pengadaan listrik dan gas 8,05 persen (yoy) dengan distribusi 1,02 persen, serta pengadaan air 4,25 persen (yoy) dengan distribusi 0,06 persen.
Sementara itu, jasa kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang mengalami kontraksi sebesar 1,74 persen pada triwulan ketiga tahun ini, dengan distribusi 1,2 persen terhadap perekonomian.
"Kontraksi ini dikarenakan pencairan insentif kesehatan lebih rendah kalau dibandingkan dengan triwulan III tahun 2021," ucap dia, dikutip dari Antara.
Secara keseluruhan jika dilihat dari komponen lapangan usaha, ia menyebutkan pada triwulan ketiga tahun ini industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi, yakni sebesar 0,99 persen.
Selanjutnya diikuti oleh transportasi dan pergudangan sebesar 0,9 persen, perdagangan 0,71 persen, akomodasi dan makan minum 0,47 persen, serta sektor lainnya 2,65 persen.
Berita Terkait
-
Mantap! Perekonomian Indonesia Tumbuh 5,72 Persen
-
10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Serang dan Tangerang Termasuk
-
Produksi Beras Sumbar pada 2022 Diperkirakan Mencapai 823.876 Ton
-
Konglomerat John Riady yakin Indonesia Bisa Jadi Pusat Pertumbuhan di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi
-
Jika Jadi Kang Dedi - Ambu Anne Jadi Cerai, Tren Angka Perceraian di Indonesia Bisa Lebih dari 54 Persen pada Tahun ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T