Suara.com - Buat kamu yang sabar dan memang ada uang lebih untuk berinvestasi, cobalah berinvestasi jangka panjang. Investasi di atas 3 tahun ini umumnya menawarkan imbal yang cukup besar. Bahkan, semakin lama jangka waktunya, bisa jadi keuntungan yang kamu dapat pun akan berlipat.
Tertarik memulai investasi jangka panjang? Ini 6 pilihan yang mungkin cocok untukmu, mengutip dari laman OCBC NISP.
1. Reksadana
Reksadana adalah produk investasi dimana modal yang disetor oleh investor akan dikelola oleh manajer investasi pada instrumen investasi lain seperti pasar saham, obligasi, dan lainnya. Jenis investasi ini biasa dipilih oleh pemula, sebab kamu tidak perlu pusing dalam mengelolanya.
Jangka waktu yang ditawarkan investasi reksadana beragam, salah satunya jangka panjang. Reksadana dengan jangka waktu yang lama dapat dijumpai pada produk reksadana saham dengan jangka waktu lima tahun. Sedangkan reksadana campuran biasanya selama 3-5 tahun, dan reksadana pendapatan tetap dengan masa 1-3 tahun.
2. Saham
Saham adalah surat berharga sebagai bukti pemilik modal, dan juga menjadi bagian dari kepemilikan aset atau perusahaan yang mengeluarkan saham.
Saat ini, investasi saham merupakan investasi jangka panjang yang banyak diminati, sebab produk keuangan ini cenderung memberikan profit yang lebih besar dibandingkan instrumen investasi lainnya. Tapi kamu harus ingat, walau keuntungan yang diperoleh tinggi, tetapi risiko kerugiannya juga tinggi.
3. Obligasi
Baca Juga: Pengusaha Malaysia Ingin Investasi dan Bangun Resort di Pantai Temajuk Sambas
Obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan pemilik hutang untuk diperjual-belikan kepada masyarakat. Masyarakat adalah pemberi pinjaman atau pihak piutang sebagai pemegang obligasi. Jangka waktunya antara 1 sampai 10 Tahun.
Obligasi ini menguntungkan dua pihak, di mana perusahaan yang mengeluarkan obligasi berkesempatan memperoleh modal dari piutang untuk meningkatkan bisnis, sedangkan pihak piutang sebagai bentuk bentuk investasi yang mendatangkan profit di masa mendatang.
4. Emas
Emas adalah instrumen investasi klasik yang lazim dijumpai di masyarakat. Dalam jangka panjang, nilai emas akan selalu naik, sehingga pasti menguntungkan.
Keuntungan lainnya, harga emas juga cenderung stabil. Tetapi akibat inflasi, sehingga harganya selalu meningkat setiap tahun. Apabila inflasi menurun, harga emas tidak akan turun secara drastis. Selain itu, tingkat likuiditas emas sangat tinggi. Kamu akan memperoleh keuntungan berlipat-lipat saat menjual emas pada saat harga jualnya melambung tinggi.
5. Properti
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
GoTo Jawab Isu Terkait RUPSLB, Escrow Fund dan Merger dengan Grab
-
BPJS Ketenagakerjaan Peroleh Anugerah 5 Stars Gold dalam GRC & Leadership Award 2025
-
Batal Jadi Komisaris Bank BJB, Helmy Yahya: Ada Dirjen Kementerian Mengadu ke OJK Tentang Saya!
-
Historis Harga Bitcoin Naik 96 Persen Pasca Pembatalan Shutdown Pemerintah AS
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Makin Dekat dengan Rakyat, BRImo Digunakan 44,4 Juta User dengan Transaksi Rp25 Triliun per Hari
-
Investasi Rp6,4 Triliun di GOTO Diselidiki Kejagung, Intip Perkembangan Terbarunya
-
5 Cara Menagih Utang yang Susah Bayar Tanpa Bikin Hubungan Retak
-
Sumbang PDB Nasional, Sektor Pertambangan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal di Berbagai Daerah
-
Bank BRI, BNI, Mandiri Kompak Gelar RUPSLB, Apa yang Dibahas?