Suara.com - Dalam dunia investasi, dikenal istilah high risk high return, yang artinya semakin tinggi risiko, maka semakin besar keuntungan yang akan didapat. Tapi, benarkah selalu demikian?
Mengutip laman Stockbit, istilah high risk high return adalah sebuah teori yang terkait dengan penanaman investasi dalam bentuk instrumen tertentu, seperti saham, forex, bisnis, properti, atau lainnya yang menjanjikan keuntungan besar namun diikuti risiko tertentu.
Apa saja risikonya? Risiko dalam investasi bisa berbentuk fluktuasi, di mana investasi tersebut bisa loss atau habis sama sekali sebagai risiko dari keuntungan besar yang dijanjikannya.
Lalu pertanyaannya, mengapa high risk dan high return disandingkan padahal mereka memiliki definisi yang bertolak belakang?
Hal ini terjadi di dunia investasi di mana jika kamu melihat sebuah investasi menawarkan keuntungan besar, misal 50%, maka kamu harus berhati-hati dan mencermati risiko yang melingkupi investasi tersebut.
Keuntungan investasi sendiri biasanya berada pada tingkat suku bunga (BI rates) sebagai acuan investasi yang aman. Jika jumlahnya berlipat-lipat dari tingkat suku bunga deposito, maka sudah sewajarnya untuk berhati-hati terhadap investasi tersebut.
Jadi, dilihat dari definisi di atas, sangat mungkin kita mendapat imbal besar saat berinvestasi, namun kehati-hatian untuk mengelola modal investasi tetap menjadi prioritas. Terutama menyikapi prinsip high risk high return.
Berikut tiga hal yang harus kamu perhatikan ketika akan memulai investasi berisiko tinggi:
1. Jangan Tergoda Dengan Keuntungan Besar Di Depan Mata
Baca Juga: Pengusaha Malaysia Ingin Investasi dan Bangun Resort di Pantai Temajuk Sambas
Dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, ketika mendapat penawaran keuntungan besar, pastikan kamu tetap melakukan prinsip check and recheck sebelum berinvestasi.
Analisa fundamental, analisa teknikal, kondisi pasar dan fluktuasi harga tetap menjadi acuanmu dalam membeli saham sebuah emiten. Karena keuntungan besar akan diikuti dengan resiko besar baik yang terlihat maupun yang tidak.
2. Menghemat Modal
Jangan jor-joran mengeluarkan modal untuk satu jenis investasi. Kamu harus mengelola modal investasi agar bisa bertumbuh dengan mendapatkan keuntungan dan terhindar dari gerusan fluktuasi harga. Dengan memahami ini, kamu akan berhati-hati terhadap penawaran keuntungan tinggi dari kemungkinan loss akibat resiko dari return yang di luar kewajaran.
3. Jadikan Warning atau Rem
Jika kamu seorang investor pemula, warning akan high risk high return akan memberikanmu semacam rem untuk tidak begitu saja percaya pada penawaran keuntungan yang luar biasa dari sebuah investasi. Dengan demikian, kamu akan menggunakan pengetahuan sahammu untuk menilai harga dan profit yang wajar dari sebuah investasi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil
-
COO Danantara Beberkan Alasan Turunnya Penambahan Modal ke Garuda Indonesia Jadi Rp 23,67 T
-
Mulai 2026, DJP Bisa Intip Kantong Isi E-Wallet dan Rupiah Digital Masyarakat