Suara.com - Inklusi keuangan menjadi permasalahan yang menjadi perhatian dunia dalam KTT G-20 yang digelar di Bali pada 15-16 November 2022. Holding Ultra Mikro yang dipimpin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian menuai apresiasi Menteri BUMN Erick Thohir atas kinerjanya yang memberikan akses layanan keuangan di berbagai lapisan masyarakat.
Holding ini ditargetkan dapat melayani 45 juta nasabah ultra mikro yang selama ini belum tersentuh layanan keuangan formal. Ditopang oleh strategi tiga entitas untuk mensinergikan layanan dan kinerja, Erick menilai Holding Ultra Mikro menjadi salah satu pendongkrak inklusi keuangan di Indonesia.
“Sebagai agen pembangunan BUMN punya peran mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat dan pemerataan pembangunan. Karena itu, inklusi keuangan yang terus didorong Kementerian terhadap beberapa BUMN tak lain untuk mengurangi kesenjangan dan kerentanan di masyarakat yang low income sehingga pendapatan meningkat, tingkat kemiskinan menurun, dan hidup mereka lebih sejahtera. Inklusi keuangan yang terus dijalankan BUMN harus mampu mengubah hidup rakyat kita jauh lebih baik dan Makmur,” ungkap Erick.
Pemerintah menargetkan inklusi keuangan di Indonesia mampu mencapai 90% pada 2024. Pada perkembangannya, inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 83,6% pada tahun 2021, meningkat 2,2% dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Semantara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan Holding Ultra Mikro (UMi) telah memberikan dampak positif terhadap grassroot economy, utamanya pelaku usaha Ultra Mikro.
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Holding UMi mengintegrasikan 28,1 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp196,6 triliun per kuartal III-2022. Pada periode yang sama, penabung baru UMi pun telah mencapai 6,9 juta atau melebihi target awal yang sebanyak 3,3 juta.
Pencapaian itu tidak lepas dari sinergitas yang terus ditingkatkan oleh tiga enitas. Selaras dengan upaya efisiensi, Holding Ultra Mikro menghadirkan co location yang mampu menghadirkan beragam layanan dari tiga entitas dalam satu lokasi Bernama Sentra Layanan Ultra Mikro atau “SENYUM”.
Gerai Senyum telah mencapai 1.003 lokasi atau sudah lebih besar dari target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum. Tidak hanya itu, Nasabah PNM Mekaar yang kini tergabung sebagai AgenBRILink sudah mencapai 47,2 ribu.
Selain layanan yang semakin terpadu, Holding Ultra Mikro juga turut mendorong akses pembiayaan murah bagi masyarakat. Hal ini disebabkan efisiensi operational cost serta peran BRI sebagai pemasok dana.
Baca Juga: Keberhasilan BRI Jalankan Fungsi Intermediasi Mampu Diimbangi Manajemen Risiko yang Baik
"Sekarang yang ambil kredit di PNM, di Pegadaian, mungkin bisa menikmati bunga lebih murah. Karena sumber dananya sudah bisa dipasok oleh BRI. Operational cost bisa diturunkan karena bisa joint location satu cabang dipakai bertiga," ungkap Sunarso.
Dalam mensinergikan budaya kerja, Holding Ultra Mikro telah membentuk BRIGADE MADANI. Culture activation BRIGADE MADANI merupakan akronim dari BRI, Gade (Pegadaian) dan Madani (Permodalan Nasional Madani) ditujukan untuk menginternalisasi Core Values AKHLAK, mengakselerasi pencapaian target bisnis dan strategic initiatives, serta memperkuat ketangguhan UMKM dan mengakselerasi inklusi keuangan.
"BRIGADE MADANI diharapkan dapat mendorong kinerja yang sustain serta menumbuhkan dan memperkuat perekonomian, sehingga membawa dampak positif bagi pemulihan perekonomian Indonesia dan utamanya dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha atau masyarakat ultra mikro," terangnya.
Inisiatif BRI dalam memberdayakan sektor ultra mikro ini juga sejalan dengan visi perseroan yang ditargetkan mampu tercapai pada tahun 2025. “Pembentukan ekosistem ultra mikro akan memperkuat perjalanan BRI dalam mencapai aspirasi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion, dan terus memberikan value berkelanjutan bagi seluruh stakeholders,” pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Jawaban Yoyok Sukawi Soal Laga Uji Coba PSIS Semarang vs Locomotive Tbisili
-
PSIS Semarang Ditantang Laga Uji Coba Lawan Klub Asal Georgia
-
Hajar Tanjong Pagar FC Lima Gol, Persis Solo Semakin Percaya Diri Hadapi Lanjutan Liga 1
-
Tanggapi Hasil RUPS PT LIB, Bos PSIS Semarang: BRI Liga 1 Harus Selesai April 2023
-
BRI Group Berhasil Catatkan Laba Bersih Senilai Rp39,31 Triliun
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi