Suara.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melakukan kunjungan kerjasama ke Fakultas Teknik UGM. Kunjungan kali ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menjajaki berbagai kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah berlangsung maupun peluang-peluang baru kerjasama kedua institusi.
Pertemuan kali ini juga membahas penguatan penyelenggaraan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) melalui program magang mahasiswa. Program besutan Kemendikbudristek ini mendorong mahasiswa tingkat akhir untuk menimba ilmu secara langsung di dunia industri.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan mobilitas mahasiswa ke industri, namun juga dapat meningkatkan mobilitas dosen ke industri dan praktisi industri ke kampus. Pertemuan berlangsung di Gedung Smart and Green Learning Centre (SGLC) FT UGM.
Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta mengatakan selama ini telah terjalin kerja sama yang positif antara perusahaan dan pihak kampus. Ke depannya, dia berharap kerja sama kedua institusi semakin menguat dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Ditambahkan Hanggara, Pupuk Kaltim memerlukan masukan dari perguruan tinggi untuk membuat operasional pabrik lebih efisien dan kompetitif. “Kami meminta bantuan dari perguruan tinggi yang mempunyai ilmu dan kompetensi yang lebih dibanding kami karena resources yang kami miliki jumlahnya terbatas,” ujarnya.
Hanggara berharap ke depan kerja sama dengan Fakultas Teknik UGM akan terus terjalin sekaligus menciptakan peluang-peluang di bidang lainnya untuk dikerjakan secara bersama-sama.
"Dengan kerja sama yang lebih baik, dari sisi industri benefitnya adalah kita bisa meningkatkan esifiensi operasi. Dari sisi perguruan tinggi, akan menambah pengetahuan dari dosen, sehingga para dosen selalu meningkatkan pengetahuan yang tidak hanya text book, tapi juga applicable," ungkapnya.
Usai pertemuan tersebut, Hanggara memberikan kuliah tamu bagi mahasiswa Teknik Kimia UGM. Para mahasiswa yang memadati gedung pertemuan diajak mengenal lebih dalam seluk beluk industri pupuk serta pemahaman mengenai peranan sarjana teknik kimia di dalam industri kimia.
Dalam kuliah tamu ini, Hanggara memberikan sejumlah pengalaman dan penjelasan mengenai tren dan tantangan industri pupuk di masa depan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mahasiswa, sehingga lebih siap saat memasuki dunia kerja.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Tingkatkan Produktivitas Padi dan Kakao Petani di Sulsel
Sekretaris Departemen Teknik Kimia UGM, Dr. Rochim Bakti Cahyono menuturkan bahwa Pupuk Kaltim selama ini telah menjadi salah satu mitra strategis Departemen Teknik Kimia, FT UGM. Tidak hanya itu, banyak alumni FT UGM telah berkiprah di PT Pupuk Kaltim.
Kerjasama penelitian Departemen Teknik Kimia, FT UGM dan Pupuk Kaltim antara lain dilakukan melalui kajian penelitian untuk memuhi kebutuhan bahan baku pupuk NPK di masa depan. Hal ini dapat dipahami karena selama ini pengadaan bahan baku Kalium dan Fosfor untuk pupuk NPK masih dipenuhi melalui impor dengan harga yang semakin meningkat.
"Diskusi hari ini membuatkan ide untuk mendapatkan bahan baku Phospat dan Kalium dari bahan baku atau limbah yang ada. Selain penelitian, selama ini juga telah berlangsung program kerjasama seperti pelatihan karyawan Pupuk Kaltim, sehingga itu akan terus didorong," tuturnya.
Selain kerja sama dalam bidang penelitian, Rochim juga menambahkan ada juga kerja sama dalam hal pembuatan road map zero waste di Pupuk Kaltim. Usai pembahasan ini, diharapkan nantinya sampah domestik dapat diolah menjadi bahan bakar alternatif boiler di Pupuk Kaltim.
Tak berhenti sampai di sini, Rochim mengatakan ada beberapa proyek yang ke depan akan dilakukan Departemen Teknik Kimia UGM bersama dengan Pupuk Kaltim. Salah satunya adalah pembuatan Operator Training Simulator (OTS). Ini merupakan perangkat lunak simulasi pabrik yang dapat menjadi sarana pelatihan bagi karyawan Pupuk Kaltim dalam mengoperasikan pabrik.
"Kerja sama penelitian juga akan tetap berlanjut. Pupuk Kaltim menjadi perusahaan pupuk nasional yang sangat dekat dengan teknik kimia dan fakultas teknik. Sepuluh tahun terakhir kami sangat intensif bekerja sama karena membuka diri lebih agresif," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Modus Penipuan Digital Makin Canggih, Ini Strategi Baru Bank Indonesia Melawan Scammer!
-
Harga Emas Hari Ini Naik! Logam Mulia di Pegadaian Mulai Tarik Minat Pembeli
-
Gurita Bisnis Victor Hartono, Pemimpin Grup Djarum: Usaha dan Saham
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak