Suara.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank membahas ketahanan ekonomi dan ekspor pasca pandemi pada pertemuan tahunan Asian Exim Banks Forum yang diselenggarakan di Kuala Lumpur.
Strategi untuk meningkatkan ketahanan di tengah perekonomian global yang melambat menjadi topik utama pada pertemuan yang dihadiri oleh pimpinan Exim Bank se-Asia ini.
Peserta forum satu suara bahwa kolaborasi antar Exim Bank diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dunia saat ini seperti perlambatan ekonomi, geopolitik, dan gangguan rantai pasok.
Kerja sama dimaksud dapat dilakukan melalui penyediaan fasilitas secara bersama seperti co-financing dan guarantee untuk mendukung pelaku usaha. Kolaborasi lain juga dapat dilakukan dengan saling berbagi informasi sehingga Exim Bank dapat lebih inovatif dan tanggap dalam menjawab kondisi perekonomian yang bergerak dinamis.
Lebih lanjut, pada pertemuan yang dikoordinasi Malaysia Exim Bank sebagai tuan rumah ini, ditekankan bahwa dukungan kepada sektor Environmental, Social, and Governance (ESG) merupakan hal yang penting. Belajar dari pandemi, transformasi digital dan transisi energi menjadi urgen dan perlu dilakukan percepatan.
Thailand Eximbank berbagi informasi mengenai penerapan ESG di lingkungannya. Institusi yang dimiliki seluruhnya oleh Pemerintah Thailand ini bercerita mengenai instrumen finansial berbasis ESG yang telah mereka keluarkan seperti penerbitan green bonds, dan green financing.
Dalam kesempatan tersebut Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Korea Eximbank berbagi pengalaman mengenai beberapa proyek pembiayaan hijau yang telah mereka jalankan.
LPEI sendiri telah memasukkan ESG sebagai value proposition yang menunjukkan dukungan LPEI kepada keberlanjutan lingkungan dan sosial. Hal ini sejalan dengan anjuran OJK kepada lembaga keuangan di Indonesia untuk menerapkan keuangan berkelanjutan.
Pada pertemuan AEBF tersebut, Direktur Pelaksana Bidang Keuangan dan Operasional LPEI Agus Windiarto menyampaikan bahwa selaku lembaga keuangan dengan mandat mendorong peningkatan ekspor di Indonesia, LPEI terus mempertajam value proposition-nya kedalam strategi bisnis sehingga lebih adaptif terhadap perubahan global.
Baca Juga: LPEI Salurkan Bantuan Bencana Gempa Cianjur
“LPEI terus memperkuat kerja sama dengan ekosistem ekspor Indonesia, memperluas layanan, serta mengikutsertakan ESG untuk membuka lebih banyak peluang untuk kemajuan ekspor Indonesia,” ujar Agus.
Pada kesempatan tersebut, anggota AEBFjuga melakukan penandatanganan joint statement mengenai dukungan AEBF terhadap pembangunan berkelanjutan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harga Per Gram Sentuh Rp 2.198.000
-
Mandiri Peduli Sekolah Tingkatkan Sarana Belajar Layak bagi Siswa di Wilayah Jabodetabek
-
IHSG Menguat Senin Pagi, Tapi Diproyeksikan Anjlok
-
BCA Mobile dan Blu Error Pada Senin Pagi, Ini Aduan Resmi dan Whatsapp CS BCA
-
Asuransi Bukan Sekadar Perlindungan, Tapi Investasi Kesehatan
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Jamkrindo Berikan Penjaminan Kredit Rp 12,28 Triliun untuk UMKM Jabar