Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pembukaan pra perdagangan pagi ini kembali dibuka melemah ke level 6.996 setelah dihari sebelumnya ditutup pada level 7.012.
Mengutip data RTI, Rabu (30/11/2022) IHSG dibuka melemah 15,6 basis poin atau terdepresiasi 0,22 persen ke level 6.996.
Namun setelah pukul 09:02 laju pergerakan IHSG justru berbalik arah dengan menguat ke level 7.024 atau telah mengalami penguatan sebesar 0,18 persen.
Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka melemah pada awal perdagangan indeks ini turun 1,1 basis poin atau terdepresiasi sebesar 0,11 persen ke level 995.
Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 557 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp490 miliar dan volume transaksi mencapai 28 ribu kali.
Sebanyak 185 saham menguat, 99 saham melemah dan 238 saham belum ditransaksikan.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG masih berada dalam rentang sideways dengan peluang tekanan minor.
Dia bilang fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
"Namun dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend, sehingga momentum tekanan dapat dimanfaatkan melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang," kata William dalam analisanya.
Baca Juga: IHSG Anjlok Lagi ke Level 7.012, Saham-saham Ini Jadi Penyebabnya
Dirinya pun memprediksi indeks saham bakal bergerak pada rentang support 7.011 dan resistance 7.157.
Untuk saham pilihan, William merekomendasikan BBRI, INDF, ITMG, AKRA, BBNI, SMRA, dan ASRI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga