Suara.com - Meningkatnya jumlah investor di tanah air ternyata tak sebanding dengan literasi keuangan para investornya. Maka tak heran, jika kasus investasi bermasalah di Indonesia terus bermunculan.
Untuk meningkatakan literasi keuangan tersebut, Didimax melakukan seminar Klinik Forex di berbagai kota besar Indonesia.
"Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa melek finansial khususnya pada trading forex sehingga mereka mampu mengelola keuangan pribadi lebih baik," ungkap Komisaris Utama Didimax Yadi Supriyadi dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (5/12/2022).
Yadi menyampaikan, dukungan dari berbagai pihak tentunya membantu mewujudkan peningkatan literasi dan inklusi pasar berjangka di Tanah Air. Sehingga masyarakat tidak lagi terjebak pada investasi investasi illegal yang merugikan.
Secara YTD November 2022, Didimax telah menggelar 200 kegiatan edukasi, yang diikuti lebih dari 100 ribu peserta. Masifnya kegiatan edukasi dan literasi ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, seperti Bursa Berjangka Jakarta, Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia, cabang-cabang Didimax, dan komunitas.
“Saya berharap dengan adanya seminar Klinik Forex ini, para investor pemula dapat termotivasi untuk memulai investasi trading forex," kata Yadi.
Didimax sendiri mencatat, jumlah trader mengalami peningkatan hingga mencapai angka 500.731 trader pada November 2022 yang mekakukan registrasi di website didimax.co.id.
"Bila dibandingkan dengan November 2021 sebesar 110.146 Trader dari data terakhir per November 2022," tuturnya.
Yadi mengakui, kondisi ekonomi saat ini menjadi peluang yang bagus untuk dimanfaatkan investor maupun masyarakat yang tertarik untuk trading forex.
Baca Juga: Transaksi Lebih Tinggi Dibandingkan Saham, Trading Forex Bisa Jadi Ladang Cuan Baru
Dia pun mengajak masyarakat untuk berinvestasi dengan bijak dan cerdas menjadi langkah awal suksesnya investor pasar berjangka.
"Mari trading forex dengan bijak. Trading forex, bukan main forex," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen