Suara.com - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) perusahaan rintisan atau startup hingga perusahaan unicorn terus terjadi. Terbaru, startup pencari kerja Glints memangkas karyawannya di masa sulit ini.
Startup yang berbasis di Singapura itu berencana melakukan PHK sebanyak 18% dari 1.100 karyawan. Artinya, ada 198 karyawan yang menjadi korban PHK startup.
Menurut manajemen, keputusan PHK ini setelah mempertimbangkan kondisi industri hingga bisnis perusahaan.
"Kami memberhentikan karyawan berdasarkan kondisi pasar dan prioritas bisnis," kata co-founder perusahaan Oswald Yeo dalam pidatonya kepada staf, seperti dikutip dari Tech in Asia, Jumat (9/12/2022).
Dengan aksi itu, Glint masuk daftar perusahaan-perusahaan startup maupun unicorn yang melakukan PHK. Adapun, berikut daftar startup RI yang melakukan PHK:
GoTo
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 1.300 karyawan atau 12% dari total karyawan GoTo.
Pengumuman ini diumumkan manajemen GoTo setelah adanya pertemuan dengan karyawan karyawan yang bartajuk Townhall.
Dalam pertemuan itu, CEO Grup GoTo Andre Soelistyo, manajemen GoTo menyebut tantangan makro ekonomi global, jadi alasan melakukan PHK
Baca Juga: Pepsi PHK Massal Ratusan Karyawan, Krisis 2023 Bener-bener Terjadi?
Grab Kitchen
Grab Kitchen Anak usaha Grab Indonesia menyusul pesaingnya PT GoTo Gojek Tokopedia untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawannya.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan, alasan PHK ini karena bisnis bisnis Grab Kitchen tidak sesuai harapan manajemen. Maka itu, perusahaan mau tak mau menutup layanan yang dimulai sejak 2018 itu.
Dia melanjutkan, jumlah karyawan yang terkena PHK itu tidak besar, hanya berjumlah belasan karyawan.
Sayur Box
Tidak jauh dari Glints, startup Sayurbox juga ikutan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Selasa (6/12/2022) lalu. Startup yang bergerak di bisnis e-grocery, karyawan yang terdampak PHK mencapai 5 persen dari jumlah secara keseluruhan.
Saat ini, Sayurbox memiliki 800 karyawan sehingga jumlah yang terdampak PHK berkisar 40 orang.
Ajaib
Badai PHK juga menyasar ke Startup di bidang investasi, Ajaib di mana, sebanyak 57 pegawai di-PHK. Alasan PHK ini, untuk mempersiapkan perusahaan dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan Indonesia melalui layanan jasa keuangan digital.
Tidak hanya PHK, Ajaib juga memangkas gaji jajaran manajemen hingga para pendiri tidak akan dibayar.
Tanihub
Startup di sektor pertanian Tanihub juga terimbas kabar PHK. Kabar ini karena, startup itu menutup dua gerainya di Bandung dan Bali.
LinkAja
Tidak hanya sektor swasta, PHK juga menyasar pada anak usaha BUMN LinkAja. Setidaknya, ada ratusan karyawan yang terkena PHK massal agar perusahaan bisa tumbuh sehat, optimal, dan positif.
Shopee Indonesia
E-commerce Shopee Indonesia merampingkan sejumlah karyawan pada September 2022 lalu. Namun tidak tahu pasti berapa jumlah karyawan yang di-PHK. Akan tetapi, kabarnya e-commerce itu melakukan PHK ke banyak karyawan di semua lini usaha.
JD.ID
Sebelum Shopee, e-commerce JD.Id juga mengambil upaya PHK pada karyawannya. Upaya ini, demi mempertahankan eksistensi perusahaan dengan kondisi pasar Indonesia. Sampai saat ini, belum diketahui berapa banyak karyawan yang terimbas PHK.
Ruangguru
Setelah GoTo mengumumkan PHK, Ruangguru menyusul mengikuti langkah itu. Startup di sektor pendidikan itu melakukan PHK ratusan pegawai. kabar itu diumumkan oleh Tim Corporate Communication Ruangguru.
MPL
Perusahaan rintisan game Mobile Premier League atau MPL justru memberhentikan operasionalnya di Indonesia sejak Mei lalu. Sekitar 100 karyawan terdampak dari aksi startup itu.
Pahamify
Mengikuti jejak Ruangguru, Startup bidang edukasi technology juga melakukan PHK sejumlah karyawannya. Aksi ini dilakukan untuk keberlangsungan bisnis usaha. Sayangnya, manajemen tidak memberikan secara rinci berapa jumlah karyawan yang terkena PHK.
Zenius
Startup sektor pendidikan jadi yang terbanyak melakukan PHK. Selain Ruangguru dan Pahamify, Zenius ikut melakukan PHK sekitar 800 Karyawan.
Fabelio
E-commerce sektor furniture Fabelio juga melakukan hal yang serupa yaitu PHK. Bahkan kabarnya, Startup memaksa karyawannya agar mengundurkan diri supaya bisa mendapatkan bayaran penuh.
Uang Teman
Fintech pinjam meminjam Uang Teman telah duluan melakukan PHK pada akhir tahun 2020. Tidak jelas berapa banyak karyawan yang di-PHK.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik