Suara.com - Layanan belanja daring atau e-commerce JD.ID mengambil langkah pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 30 persen atau 200 karyawannya di tanah air.
Perusahaan asal China ini beralasan PHK ini diambil dalam rangka melakukan efisiensi ditengah kondisi ekonomi yang tak menentu.
Meski melakukan PHK, JD.ID sendiri bakal memberikan kompensasi yang sesuai dengan aturan perusahaan, salah satunya memberikan 3 kali gaji.
Hal tersebut diketahui dari unggahan akun Instagram @jdidworkspace yang dikutip suara.com Rabu (14/12/2022).
Dalam unggahannya tersebut, JD.Id menuliskan kata-kata perpisahan kepada karyawan yang terkena dampak PHK.
"Kemampuan beradaptasi adalah syarat utama untuk survive. Tak hanya untuk orang per orang, saat ini JD.ID pun harus mampu beradaptasi demi keberlangsungan dan kesiapan menghadapi masa sulit ke depannya. Kita telah bersama-sama melalui sekian rentang waktu, dengan beragam cerita di dalamnya. Dan bagaimanapun, setelah perjumpaan, akan selalu ada perpisahan," tulisnya di akun tersebut.
"Jalan bisa terpisah, tapi bukan berarti sendiri tanpa dukungan. You'll never walk alone. Berpisah bukan pula berarti menjadi lupa, atau dilupakan begitu saja," tambahnya.
Pada slide berikutnya tertulis, jika JD.ID akan mempersiapkan dukungan sebaik-baiknya untuk para karyawan yang terdampak selama beradaptasi di hari-hari ke depan.
"Teman-teman yang terkena impact dari efisiensi ini, menerima minimum 3 x gaji bagi mereka yang bekerja di JD.ID kurang dari 1 tahun. Di samping itu, asuransi masih tetap digunakan sampai periode premi berakhir," tulisnya.
Baca Juga: Kasihan, JD.ID PHK Ratusan Karyawan
"JD.ID berterima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk dedikasi dan kerja kerasmu selama ini. This is not good bye, this is until we meet again in better future. Ya, bisa jadi di masa depan kita bisa berjumpa dan berjalan bersama-sama lagi. Until that happen, hal terbaik yang bisa kita lakukan bersama-sama saat ini adalah beradaptasi," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun