Baru-baru ini, Bank OCBC NISP melaporkan jajaran direksi, komisaris, sampai dengan pemegang saham dari PT Hari Mahardika Utama (HMU) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Salah satu pemegang saham HMU yang turut dicatutkan namanya dalam laporan tersebut adalah Susilo Wonowidjojo.
Susilo Wonowidjojo sendiri merupakan pemilik dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Ia juga masuk jajaran orang terkaya di Indonesia dengan menempati urutan ke-14 dengan total harta sekitar US$ 3,5 miliar atau setara dengan Rp 51 triliun berdasarkan data Forbes.
Diketahui, Bank OCBC NISP juga melaporkan Direksi dan juga Komisaris PT Hair Star Indonesia (PT HSI) yang sebelumnya merupakan anak perusahaan PT HMU yang telah merugikan Bank OCBC NISP berupa kredit macet hingga senilai kurang lebih RP 232 Miliar dan total sekitar Rp 1 Triliun di beberapa bank lainnya.
Lantas, seperti apakah profil Susilo Wonowidjojo, konglomerat pemilik Gudang Garam yang digugat 1 Triliun tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Profil Susilo Wonowidjojo
Diketahui, Susilo Wonowidjojo yang memiliki nama asli Cai Daoping ini merupakan pengusaha yang lahir di Kediri, pada 18 November 1956.
Ia merupakan pengusaha keturunan Tionghoa yang mewarisi usaha ayahnya yang bernama Susilo Wonowidjojo (nama asli: Tjoa Ing Hwie). Ayahnya tersebut merupakan seorang pengusaha rokok asal China yang menetap di Madura sejak tahun 1926 dan memulai usaha sebagai pedagang keliling.
Surya pun memutuskan pindah ke Kediri dan mulai bekerja di pabrik rokok Cap 92 milik pamannya sebelum ia mulai membuat perusahaan rokok sendiri bersama 50 mantan karyawan pamannya.
Surya mendirikan pabrik rokok klobot yang diberi nama Ing Hwie. Ing Hwie sendiri merupakan cikal bakal dari perusahaan Gudang Garam.
Baca Juga: Profil Kiky Saputri, Pernah Jadi Guru Honorer yang Gajinya Kurang dari Sejuta Perbulan
Ia memimpin sendiri perusahaan sampai akhir hayatnya, sebelum digantikan oleh putra pertamanya yang diketahui bernama Rachman Halim atau yang memiliki nama asli Tjoa To Hing. Rachman sendiri merupakan kakak dari Susilo.
Selang setahun, Susilo yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden direktur pun ditunjuk sebagai presiden direktur menggantikan kakaknya.
Susilo sendiri memang sudah disiapkan untuk menjadi pewaris Gudang Garam, jauh sebelum sang kakak meninggal dunia.
Tepat pada tahun 1979, Susilo berperan dalam pengembangan mesin khusus untuk produksi rokok kretek, dan pada tahun 2022, Susilo pun membuat inovasi rokok kretek mild dengan kadar nikotin dan tar yang lebih rendah.
Susilo cukup berjasa dalam merumuskan penemuan metode filter rokok, dan mendapatkan hak paten di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2022.
Upaya tersebut dilakukannya bersama rekan bisnisnya yang bernama Buana Susilo, atau yang sebelumnya menjabat sebagai direktur manufaktur PT Gudang Garam Tbk.
Berita Terkait
-
Profil Kiky Saputri, Pernah Gagal Nikah Hingga Pacaran Sama Gay, Kini Jadi Istri M Khairi
-
Profil Kiky Saputri, Pernah Jadi Guru Honorer yang Gajinya Kurang dari Sejuta Perbulan
-
Siapa Hoshi Seventeen yang Jadi Bintang Tamu dalam Acara Suga BTS?
-
Jarang Terekspos, Ini Profil Dokter Boyke Pakar Seksolog Tersohor di Indonesia
-
Profil dan Rekam Jejak Budi Waseso, Bakal Gantikan SYL Jadi Menteri Pertanian?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Target Harga DEWA, Sahamnya Masih Bisa Menguat Drastis Tahun 2026?
-
Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Hans Patuwo Resmi Jabat CEO GOTO
-
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026