Suara.com - Sejumlah perusahaan BUMN pada tahun ini dikabarkan akan melangsungkan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Salah satunya dalam waktu dekat ini adalah IPO PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Lantas apakah langkah IPO sejumlah perusahaan BUMN ini bisa berhasil atau justru mengecewakan.
Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu berpandangan bahwa sejumlah perusahaan BUMN yang sudah IPO tergolong sukses menjadi perusahaan terbuka. Di antaranya BRI, BNI, Bank Mandiri, Aneka Tambang, dan Bukit Asam.
“BUMN tersebut bagus-bagus. Laporan Keuangan bagus. Kinerja meningkat,” jelas Irwan dikutip Minggu (12/2/2023).
Menurut dia salah satu kunci perusahaan yang masuk lantai bursa, memang saat IPO. Dan ketika IPO, jelas Irwan, yang cukup penting adalah valuasi. Jika harga yang ditawarkan kompetitif, maka akan menarik bagi calon investor.
“BRI misalnya, saat itu banyak yang memperebutkan,” katanya.
Tak kalah penting, imbuh Irwan, dana yang diperoleh, seharusnya dipergunakan untuk modal dan investasi. Kondisi demikian bisa terjadi, jika perusahaan dalam kondisi sehat, tidak bermasalah.
Dengan demikian, dana yang diperoleh dipergunakan secara optimal untuk meningkatkan belanja modal dan investasi. “Hal ini berbeda pada perusahaan yang awalnya bermasalah, misal IPO untuk menyelamatkan dari banyaknya utang,” jelas Irwan.
Dengan demikian, jika sejak awal memang sudah sehat, tentu kinerja akan semakin membaik ketika menjadi perusahaan terbuka. Seperti itulah yang terjadi dengan BRI, BNI, Bank Mandiri, Antam, Bukit Asam, dan lain-lain.
Baca Juga: IPO Pertamina Hulu Energy Ditunda, OJK Beberkan Alasannya
“Kinerja emiten-emiten perbankan tersebut sangat baik. Dari Laporan Keuangan kan kelihatan. Sedangkan yang tambang, juga bagus. Bisa jadi karena harga internasional memang sedang bagus,” kata dia.
Menurut Irwan, salah satu faktor yang berperan meningkatkan kinerja emiten, adalah prinsip transparansi. Dengan keterbukaan, perusahaan lebih terkontrol. “Kalau belum go public kan tidak ketahuan, apakah ada penyimpangan atau tidak. Tetapi kalau sudah go public akan terpantau sehingga lebih profesional. Itu yang membuat kinerja meningkat dan mudah-mudahan lebih efisien,” kata dia.
Mengenai kepemilikan saham, Irwan juga mengatakan tidak berubah. Tidak akan beralih ke pihak swasta ataua asing. Terlebih, jika jumlah saham yang dilepas relatif kecil, misal sekitar 20-30 persen. Dengan kondisi ini, tidak mengubah juga garis kebijakan perusahaan induk. “Mayoritas masih BUMN, Pemerintah. Untuk investor, istilahnya hanya kebagian rezeki saja,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Irwan, para karyawan juga bisa memiliki saham emiten tempat mereka bekerja. Misal lewat koperasi karyawan dan sebagainya. “Bisa saja mereka mengajukan ke direksi,” kata Irwan.
Terpisah, Profesor Adler Haymans Manurung, juga pengamat pasar modal mengatakan, banyak BUMN masuk lantai bursa dan pada akhirnya menuai sukses. Keberhasilan menjadi perusahaan terbuka, lanjut Adler, tak lepas dari prinsip keterbukaan.
“Banyak keuntungan dengan IPO. Salah satunya perusahaan akan menjadi transparan terutama pada Laporan Keuangan. Kondisi ini akan memicu kinerja perusahaan dan pada akhirnya karyawan juga diuntungkan,” kata Adler.
Berita Terkait
-
Pekan Ini IHSG Loyo, Rata-rata Transaksi Harian Bursa Anjlok 9,43 Persen
-
Kapan Pengumuman Final Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Batch 2?
-
Lulusan SMA Bisa Daftar! PT KAI Buka Lowongan Kerja Sampai 12 Februari 2023
-
Mampu Urai Kerumitan Komunikasi Politik, Erick Thohir Dinilai Pantas Jadi Cawapres KIB
-
Erick Thohir Kagum Kegigihan Anak Muda Perantauan Capai Cita-cita
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
3 Kandidat yang Akan Jabat Menteri BUMN Sementara
-
Bisnis Perawatan dan Perbaikan Bangunan Mulai Menggeliat
-
Syarat Take Over KPR, Harga Rumah Lebih Murah Daripada Beli Baru?
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA? Diatas Standar Kelayakan Hidup
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab