Suara.com - Sukarelawan Ganjar Milenial Center (GMC) wilayah Kalimantan Timur menggagas program "Peduli Pendidikan Tertinggal dan Terpencil" untuk para pelajar di wilayah Desa Sotek, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Mereka berkolaborasi bersama relawan Pendidikan Kaltim dan menempuh perjalanan selama 3 jam lantaran akses menuju lokasi melintasi perkebunan sawit yang terjal penuh bebatuan dan lumpur akibat hujan.
Setiba di lokasi, para pelajar menyambut mereka dengan riang gembira dan penuh semangat. Keceriaan bertambah ketika edukasi wawasan kebangsaan seperti pengenalan pancasila, permainan menarik untuk merangsang daya ingat, hingga bernyanyi "laskar pelangi" bersama para milenial berlangsung.
"Kami di sini memberikan edukasi bahwa pendidikan di daerah mana pun harus tetap ada meskipun itu tidak terjangkau bahkan daerah yang kami datangi hari ini. Jangankan jaringan seluler, listrik pun tidak ada," kata Ibrahim
Pengurus Wilayah Bidang Internal dan Pembinaan Anggota GMC Kaltim Ibrahim Adianto mengatakan pendidikan adalah salah satu tolok ukur suatu bangsa bisa dikatakan maju dan memiliki kualitas SDM yang unggul.
Aksi terjun ke masyarakat ini merupakan perjuangan para pemuda untuk menggali potensi para pelajar sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah-daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).
Sebab, para pelajar ini adalah aset bangsa dalam menyongsong visi Indonesia emas 2045.
"Karena menurut kami pendidikan ini adalah salah satu hal yang mendukung program pemerintah yaitu Indonesia emas 2045. Jadi, di daerah khusus di Kalimantan Timur sejauh apapun akan kami datangi," ucap Ibrahim.
Oleh karenanya, Ibrahim menegaskan GMC sebagai wadah kolaborasi para pemuda bakal konsisten menyerap aspirasi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan.
Baca Juga: Hetifah Sjaifudian Tekankan Pemerintah Daerah dan Kementerian Harus Berkolaborasi untuk Pendidikan
Tentunya, hal ini selaras dengan tagline dari sukarelawan Ganjar tersebut, yakni "Semangat Mengabdi, Membangun Negeri".
"Ke depan-nya kami mampu dan konsisten baik secara fisik maupun finansial untuk tetap turun ke lapangan dan kembali memfollow-up apa yang kami lakukan hari ini," tegas Ibrahim.
Tak hanya itu, pada momen ini GMC turut menyerahkan paket bantuan pelajar seperti buku, alat tulis, bola sepak, raket, dan lain-lain.
Jumi (26) salah satu pengajar mengapresiasi GMC yang telah memberikan edukasi serta bantuan kepada para pelajar di wilayah tersebut.
"Alhamdulillah terima kasih banyak relawan GMC, semoga apa yang diberikan bisa bermanfaat bagi para pelajar di sini," jelas Jumi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?
-
Diversifikasi Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Kurangi Ketergantungan Luar Daerah
-
Dasco Bocorkan Pesan Presiden Prabowo: Soal UMP 2026, Serahkan pada Saya
-
Pertamina Pasok 100.000 Barel BBM untuk SPBU Shell
-
Bitcoin Banyak Dipakai Pembayaran Global, Kalahkan Mastercard dan Visa
-
Purbaya Mau Ubah Skema Distribusi Subsidi, Ini kata ESDM
-
Menkeu Purbaya Pertimbangkan Tambah Anggaran TKD ke Pemda 2026, Ini Syaratnya
-
Peserta Asuransi Kesehatan Swasta Harus Ikut Bayar Biaya RS Mulai Januari 2026
-
Bioekonomi Jadi Strategi Kunci Transformasi RI 2045, Apa Itu?