Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia memastikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak akan membebani keuangan negara. Pasalnya, dari total kebutuhan pembangunan IKN sekitar Rp. 570-600 triliun, sebanyak 80% dibiayai dari investasi murni.
Pemerintah, kata Bahlil, hanya akan mengeluarkan 20% dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membangun infrastruktur dasar seperti Istana kepresidenan, jalan tol, perumahan menteri, PNS dan sejumlah perkantoran yang ditargetkan rampung pada Juni 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mendorong penyelesaian infrastruktur dasar agar selesai tepat waktu, sehingga menjadi daya pikat para investor. Dia pun optimis proyek IKN tidak akan mangkrak jika semua berjalan sesuai rencana.
“IKN memang membutuhkan investasi swasta 80% atau lebih. Tapi itu dilakukan bertahap setelah investasi pemerintah khususnya untuk infrastruktur dasar sudah terbangun. Mangkrak atau tidak bukan ditentukan oleh investasi swasta melainkan investasi pemerintah,” ujar Piter, Selasa (28/2/2023).
“Ketika pemerintah sudah membangun infrastruktur dasar dan semua bangunan-bangunan utama pemerintah, IKN dipastikan tidak akan mangkrak,” sambung Piter.
Menurut Piter, proyek investasi di IKN sudah menarik bagi investor sehingga insentif yang rencananya akan diberikan oleh pemerintah semestinya tidak terlalu besar.
“Saya selalu mengatakan IKN itu sudah menarik. Tekad dan realisasi pembangunan IKN yang sudah ditunjukkan oleh pemerintah menunjukkan prospek IKN yang sangat menarik bagi investor. Tidak perlu ada tambahan insentif yang terlalu besar,” jelas Piter.
Piter khawatir justru ketika insentif itu diobral kepada para investor malah menimbulkan perspekstif negatif terhadap pembangunan Ibu kota baru tersebut.
“Justru tambahan insentif yang berlebihan akan semakin menambah sentimen negatif bagi mereka yang selama ini against IKN. Tunjukkan bahwa tanpa insentif yang berlebihan investor tetap tertarik dan masuk berinvestasi di IKN,” ucapnya.
Baca Juga: Dokter Tifa Tertawakan Rencana Negara Tanggung Biaya ART ASN saat Pindah IKN, Tuai Pro Kontra
Piter menegaskan, dengan modal penyelesaian infrastruktur dasar sudah cukup menepis keraguan investor untuk berebut menanamkan investasinya.
“Saran saya selesaikan dulu investasi pemerintah. Itu sudah cukup untuk membuat investasi swasta berbondong-bondong ke IKN,” terang Piter.
Sebelumnya, Bahlil juga mengungkapkan sejumlah negara sudah menyatakan minat untuk berinvestasi baik dari Eropa maupun Asia.
“Baik dari Uni Emirat Arab, kemudian Korea, kemudian Taiwan, kemudian dari China itu sudah ada bahkan Eropa ada juga yang berminat,” kata Bahlil.
Bahlil membeberkan, Federasi sepak bola dunia FIFA tanpa ragu berinvestasi membangun dengan membangun membangun training center di IKN berkolaborasi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Tahu nggak sekarang FIFA itu membangun 30 hektar stadion dan lapangan berlatih dibiayai oleh FIFA, pemerintah hanya menyiapkan tanahnya. Kemudian beberapa investor properti itu juga sudah deal jadi di mananya yang harus kita ragukan,” ucap Bahlil.
Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengatakan investasi dan kepercayaan yang luar biasa terhadap pemerintah harus dijaga, tantangan tahun politik di 2023 terhadap stabilitas politik dan keamanan menjadi sangat penting sekali untuk bersama-sama dikawal agar tetap dalam suasana yang kondusif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun