Suara.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berencana menyiapkan forum Corporate Social Responsibility (CSR) bersama perusahaan swasta. Forum CSR tersebut disiapkan untuk mendorong penuntasan kemiskinan ekstrem di Jateng.
Ganjar menjelaskan, sejumlah perusahaan swasta sudah menghubunginya untuk menyokong CSR masing-masing dalam rangka membantu mengatasi kemiskinan ekstrem di Jateng. Ganjar mengatakan, nantinya forum CSR akan membahas pembagian tugas para filantrop.
“Forum CSR kita siapkan dan beberapa perusahaan swasta kemarin hubungi saya. Karena kita mau mengumumkan ke publik, kira-kira kalau kita bagi-bagi tugas kita butuh hampir Rp500-an miliar untuk mengintervensi kemiskinan ekstrem, jadi tidak banyak sebenarnya,” kata Ganjar.
Dalam forum CSR tersebut, Ganjar juga akan mendorong para perusahaan berkontribusi membantu masyarakat berusia produktif dari keluarga kurang mampu dengan menggelar pelatihan kerja. Ganjar mengatakan, pelatihan ini pun bisa didukung berbagai dinas di Pemprov Jateng.
“Nanti Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan kita banyak yang bisa membantu, atau dari perusahaan-perusahaan. Ini kita percepat,” kata Ganjar.
Di samping itu, Ganjar menyebut pihaknya berencana menciptakan padat karya untuk menyokong pelatihan tersebut. Melalui padat karya, kata Ganjar, masyarakat kurang mampu bisa mendapat penghasilan dan bantuan-bantuan keuangan juga dapat diberikan.
“Sementara dari Dinasnaker kita sedang berkeliling untuk mengecek perusahaan agar mereka bisa membantu keluarga-keluarga yang di dalamnya ada yang tidak bekerja, terus kemudian bisa mendapatkan penghasilan. ini yang yang ada,” kata Ganjar.
Ganjar menegaskan, Pemprov Jateng terus bekerja dan berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan, terutama dalam mengatasi varibel kemiskinan seperti stunting.
Ganjar berharap, upaya-upaya yang akan dilakukan tersebut mendapatkan hasil positif. Ganjar pun meminta para bupati melaporkan kondisi kemiskinan terbaru dalam satu minggu ke depan untuk mempercepatnya.
Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem Masih Terjadi di Jateng, Legislatif Ingatkan Soal Faktor Pendidikan
“Kita dorong terus, perhatikan yang stunting, ini satu paket. Terus yang penyandang disabilitas dicari, yang tidak sekolah di usia 7 sampai 18 tahun maka bisa sekolah. Mudahan-mudahan sih minggu depan laporannya sudah proses dari masing-masing agar kita buatkan dalam sistem yang mudah dibaca,” pungkas Ganjar.
Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Ganjar angka kemiskinan Jateng mengalami penurunan sebesar 0,27 persen pada periode September 2021 ke September 2022. Kini, angka kemiskinan Jateng tinggal 10,98 persen.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen