Suara.com - Baru-baru ramai di media sosial tentang dugaan manipulasi cukai rokok yang membuat pemerintah mengalami kerugian miliaran rupiah. Hal ini bermula dari cuitan pemilik akun Twitter @PartaiSocmed yang mengunggah utas tentang "manipulasi cukai rokok".
"DUGAAN MANIPULASI CUKAI ROKOK DAN PERAN OKNUM BEA CUKAI," tulis akun @PartaiSocmed (11/3/2023).
"Mengenai harga cukai rokok terdapat perbedaan yg menyolok antara SKM dan SKT. SKM 600 perbatang sedangkan untuk SKT cuma 120 perbatang. Nah disparitas harga inilah yg memunculkan peluang kerja sama yg saling menguntungkan antara pengusaha dan oknum Bea Cukai tp merugikan negara," tulisnya
Dari cuitan di atas menyebutkan bahwa adanya dugaan manipulasi cukai rokok terhadap izin rokok SKM jadi SKT, yang mana dibalik itu adanya nominal miliaran rupiah tak masuk ke negara.
Sebagai informasi tambahan, SKM (Sigaret Kretek Mesin) ini merupakan sigaret yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sedangkan, SKT (Sigaret Kretek Tangan) ini merupakan sigaret yang proses pembuatannya tanpa menggunakan mesin atau manual.
Melansir dari Peraturan Menteri Keuangan RI No191/PMK.010/2022, adapun harga cukai SKM per batang untuk Golongan 1 yaitu 1.101 dan SKM untum Golongan II yaitu 669. Sedangkan untuk tarif cukai SKT per batang untuk golongan 1 yaitu 361-46, golongan II 214, dan 118 untuk golongan III.
Itu artinya, ada perbedaan mencolok harga cukai SKM hingga dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan harga cukai SKT. Diduga adanya perbedaan harga ini yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum untuk melakukan manipulasi cukai rokok.
"Selain kerja sama yg bagus dgn oknum bea cukai pengusaha rokok juga harus menjalin komunikasi yg akrab dgn pejabat daerah. Sedemikian akrabnya sehingga bisa cosplay jadi bupati." Tulisnya lagi.
"Dengan selisih pembayaran cukai rokok yg sedemikian besar wajar jika pengusaha rokok jadi kaya raya, beli mobil sport seperti beli kacang goreng. Bahkan Inul pun menjulukinya Sultan." Tambahnya.
Baca Juga: Pemkot Padang Didesak Buka Ruang Iklan Rokok, P3I Sumbar Nilai Aturan Tak Jelas
Mengenai utas yang dibuat oleh akun Twitter @PartaiSocmed, banyak warganet yang membanjiri kolom komentar untuk menanggapi utas tersebut. Salah satunya komentar di bawah ini.
"Kalo kurang bayar masih bisa ditagih. Kalo sengaja curang bisa kena sanksi. Berkali kali lipat bang sanksinya. Bisa jd kere orangnya," tulis salah satu pengguna Twitter.
Namun demikian, hal ini belum terbukti secara jelas terkait dugaan yang digaungkan pemerintah tersebut.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
-
Komentar Miring Putri Iis Dahlia Terhadap Foto Putri Kepala Bea Cukai Makassar
-
Suka Pamer Kemewahan, Siapa Paling Kaya antara Rafael Alun, Eko Darmanto, Andhi Pramono dan Sudarman Harjasaputra
-
4 Alasan Merokok Dekat Bayi Tidak Diperbolehkan, Orang Tua Wajib Tahu!
-
Sejumlah 69 Pejabat Kemenkeu Punya Harta Tak Wajar, Mayoritas di Ditjen Pajak dan Bea Cukai
-
Pemkot Padang Didesak Buka Ruang Iklan Rokok, P3I Sumbar Nilai Aturan Tak Jelas
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Bisnis Mixue Hadir di Amerika Serikat, Netizen: McDonald's Ketar-ketir?
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Ini Strategi Ketergantungan Impor Komponen Kapal Sebesar 80 Persen
-
Iri dengan China? Trump 'Kebelet' Minta Harta Karun Mineral RI
-
Jhonlin Group Kirim 16 Alat Berat ke Aceh Guna Percepatan Penanganan Banjir
-
Gandeng Travelio, Perumnas Sulap Apartemen Jadi Aset Investasi Smart Management
-
Viral Roti O Tolak Pembayaran Uang Tunai Bisa Langgar Aturan, Ini Sanksinya
-
Daftar Jalan Tol Kena Diskon Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2026
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional