Suara.com - Ganjar Muda Padjajaran (GMP) Jawa Barat mengadakan penyuluhan tentang pencegahan dan solusi stunting untuk masyarakat Bogor.
Kegiatan itu digelar di Jalan E. Sumawijaya Blok Kampung Sindang Barang No 6, RT 2 RW 3, Pasireurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Koordinator GMP Jawa Barat, Anshari mengatakan kegiatan ini terinspirasi dari program kerja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sangat memperhatikan kesehatan anak dan ibu hamil di Indonesia.
"Pak Ganjar peduli terhadap kesehatan dan juga peduli terhadap tumbuh kembang anak di Indonesia. Kami ingin mencontoh keberhasilan beliau di Jawa Tengah dan harapannya kalau beliau jadi presiden nantinya secara nasional ada perhatian untuk stunting," ujar Anshari.
Acara ini dihadiri oleh 50 warga sekitar yang didominasi oleh kaum ibu dan membawa anak balita.
Materi penyuluhan stunting disajikan dari dua sisi yaitu dari sudut pandang gizi dan nutrisi, dan psikologi.
Oleh karena itu, dihadirkan dua narasumber yakni perawat Lala Hidayanti dan konselor Puspaga Kabupaten Bogor Tely Yulianti.
"Sejalan dengan program nasional untuk pengurangan angka stunting di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Bogor angkanya saat ini 4,78. Harapannya bisa membantu hilangnya stunting di Kabupaten Bogor," jelas Anshari.
Menurut Anshari, cara pencegahan stunting bisa dilakukan dengan mengatur usia pernikahan yang ideal, begitu juga dengan usia kehamilan.
Baca Juga: BTN Salurkan Ratusan Juta untuk Tekan Angka Stunting di Kolbano NTT
Ibu hamil diharapkan dapat memperhatikan pemenuhan gizi dan nutrisi anak pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) sejak janin masih dalam kandungan.
Sementara itu, perawat Lala Hidayanti menjelaskan kegiatan ini sangat berguna untuk mengedukasi masyarakat agar tahu mengenai stunting.
"Jadi hari ini kami mau coba menjelaskan ke masyarakat soal stunting, nanti acaranya penjelasan, terus coba tanya masyarakat kenal gak sih stunting ini sendiri. Kan, stunting itu ada jangka panjang sama jangka pendeknya. Nah ini yang jangka panjangnya yang harus kita cegah," tutur Lala.
Menurutnya, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada 2022.
Lala berharap angka itu bisa terus ditekan agar kasus stunting bisa dihilangkan.
"Harapannya diadakannya kegiatan ini angka stunting di Indonesia menurun, karena angka stunting di Indonesia itu sudah mencapai hampir 20 persen itu termasuknya keadaan kritis. Semoga menurun dengan diadakannya penyuluhan-penyuluhan tentang stunting ini," kata Lala.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya