Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pembangunan jalan tol memang penting di Indonesia. Pasalnya, jika tidak ada tol, maka akan timbul kemacetan di mana-mana.
Selain itu, jika terjadi kemacetan, maka pemborosan dari sisi BBM akan tinggi.
"Sekarang kalau karya-karya (BUMN Karya) itu tidak membangun jalan tol yang ada, gimana? Ada harga, ongkos yang lebih mahal dibangun. Apa? Kemacetan yang luar biasa yang akhirnya pemborosan BBM," ujarnya di Jakarta yang dikutip, Jumat (26/5/2023).
Erick memberi contoh, jalan tol ini dibutuhkan pada saat momen-momen perayaan besar di Indonesia, seperti mudik. Jika, pemerintah berfokus pada jalan raya, maka jalannya mudik akan tidak lancar dan timbul kemacetan di sepanjang jalur mudik.
"Kemarin waktu mudik bagus kan? Lancar, dan BBM angkanya nggak seperti yang diprediksi," jelas dia.
Lalu, tambah Erick, jalan tol juga untuk mempercepat arus logistik di Indonesia, Sehingga, biaya logistik bisa ditekan.
"Kita bicara ongkos logistik, coba kalau jalan tol nggak ada. Berapa ongkos logistik kita? Mahal. Akhirnya apa? Jalan-jalan desa rusak. 40% jalan rusak karena apa? Penggunaan dari pada angkutan yang melebihi kapasitas. Solusi, tol," imbuh dia.
Pernyataan Erick ini menimpali perbandingan bakal calon presiden Anies Baswedan terkait pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Anies, pembangunan jalan era Presiden Jokowi lebih banyak fokus pada jalan tol berbayar ketimbang jalan raya.
Dia memaparkan, pembangunan tol di era Jokowi memang panjang, sebanyak 63% jalan tol di Indonesia dibangun selama 2014 hingga sekarang. Akan tetapi jika dibandingkan pembangunan jalan raya Jokowi kalah dibandingkan era SBY.
"Jalan tak berbayar yang digunakan secara gratis yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut desa ke perkotaan, yang membawa produk pertanian, perkebunan, perikanan, dari sentra sentra tempat dihasilkan ke wilayah pasar baik jalan nasional, provinsi, ataupun jalan kabupaten, terbangun 19.000 km di pemerintahan ini," kata Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan