Suara.com - Calon Presiden potensial dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), Anies Baswedan jadi satu-satunya capres yang menunjukkan sinyal kemungkinan tidak meneruskan pekerjaan Presiden Jokowi.
Menurut Anies, setiap lima tahun sekali, negara menyelenggarakan pemilu untuk menilai apakah apa yang telah dilakukan oleh presiden sebelumnya sudah sesuai dengan cita-cita kemerdekaan. Jika belum sesuai, maka harus diarahkan ke arah yang benar.
"Inilah inti dari penyelenggaraan pemilu lima tahunan. Jadi, ini bukan tentang meneruskan atau tidak meneruskan apa yang dilakukan kemarin, ini tentang mencapai tujuan negara," ujar Anies dalam acara Bimteknas PKS di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/5/2023) malam.
Dengan demikian, ia menjelaskan, cita-cita kemerdekaan harus menjadi panduan masyarakat dalam memilih pemimpin dalam setiap pemilu. Ini bukanlah tentang meneruskan program-program presiden sebelumnya.
"Jadi, ketika setiap lima tahun sekali kita berhenti [untuk pemilu], pada saat itu kita mengevaluasi apakah apa yang telah dilakukan sejalan dengan cita-cita kemerdekaan], jika belum, maka harus diperbaiki," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Anies mengklaim bahwa dirinya membawa pesan "meluruskan jalan, menghadirkan keadilan" untuk menegaskan tekadnya dalam memenuhi janji kemerdekaan. Dia menyatakan bahwa berbagai janji kemerdekaan telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
"Janjinya adalah melindungi, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan, dan menjadi bagian dari dunia di mana kita berpartisipasi dalam dunia ini, berdiri tegak bersama dengan aktor-aktor dunia lainnya," ungkapnya.
Sebagai informasi, Anies memang satu-satunya bakal calon presiden potensial yang membawa pesan perubahan dalam Pemilu 2024. Sedangkan dua calon pesaing potensialnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, sering menyatakan akan meneruskan berbagai program kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Terancam Penjara 20 Tahun Buntut Kasus Formula E, Benarkah?
-
Kumpul di Pulau Pribadi Surya Paloh, Elite Koalisi Perubahan Bahas Indikasi Penguasa Jegal Anies Nyapres
-
Sandiaga Uno Berpotensi Jadi Cawapres Anies Baswedan, PKS: di Luar Radar
-
Ada Sosok Mengejutkan yang Bakal Jadi Cawapres Anies Baswedan, Gibran Beberkan Kemungkinan Mas Ibas
-
Denny Indrayana Tuding Jokowi Berusaha Mencopet Partai Demokrat; Mestinya Dipecat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK