Suara.com - Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai kemampuan BUMN konstruksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT) cukup mumpuni dalam menggarap proyek pembangunan sarana dan infrastruktur di ibu kota Nusantara (IKN) kendati perlu memperbaiki manajemen proyek.
“WSKT secara teknis tentu memiliki kemampuan untuk membangun sarana dan infrastruktur, termasuk di IKN. Jam terbang dan pengalaman perusahaan ini di bidang pengerjaan project semacam itu sudah cukup tinggi,” kata Toto dilansir dari Antara, Kamis (22/6/2023).
Hanya saja, menurut Toto, saat ini masalah yang tengah dihadapi WSKT yaitu terkait manajemen proyek, terutama di aspek finansialnya.
“Kemampuan pengelolaan keuangan tidak mencukupi. Situasi ini tentu imbas dari proyek - proyek sebelumnya yang menggunakan metode pembayaran turnkey dan investasi” katanya.
Toto menyebut struktur ekuitas WSKT yang tidak cukup kuat membuat perseroan akhirnya mengandalkan utang sehingga terjadi financial distress.
“Hal ini diperburuk pula dalam pengelolaan divestasi aset yang tidak performing well,” katanya.
Toto pun menyarankan agar WSKT melakukan langkah-langkah perbaikan, pertama, dengan melakukan divestasi pada proyek investasi yang sudah diselesaikan.
“Ini akan mengurangi tekanan utang dan cashflow,” katanya.
Langkah kedua, yaitu dengan menyehatkan struktur keuangan dengan lebih banyak menggunakan pendanaan proyek yang bersifat ekuitas. Hal misalnya bisa dilakukan dengan memanfaatkan pembiayaan yang berasal dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) INA yang sudah dibentuk.
Langkah ketiga, yaitu pemilihan proyek - proyek yang metode pembayarannya bersifat Monthly Payment. Sehingga arus kas waskita menjadi lebih lancar dan sehat. Tentunya proyek - proyek IKN dan proyek-proyek lain yang sudah didapatkan oleh Waskita dengan metode bayar monthly payment dan menggunakan dana APBN merupakan langkah yang tepat agar Waskita menjadi lebih sehat.
Waskita Karya mendapatkan kontrak untuk membangun enam proyek di IKN senilai Rp4,16 triliun. Keenam proyek itu antara lain proyek jalan Tol IKN Ruas 5A Segment Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang; proyek pembangunan jalan Lingkar Sepaku Segmen 4; gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas gedung penunjang; Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3; proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 3; dan proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 4.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI