Suara.com - Keputusan WHO mengakhiri pandemi Covid-19 pada awal Mei tahun 2023, merupakan angin segar bagi perekonomian global. WHO telah mengakhiri masa darurat kesehatan publik global akibat Covid-19 yang berlangsung selama sekitar 3 tahun.
Kabar ini disambut riang kalangan dunia usaha, karena otomotis aktivitas bisnis kembali normal. Begitu pula dengan para investor, tampak appetite investasi mereka di pasar portofolio menunjukan peningkatan.
Dunia terus bergerak, setelah sentimen pandemi Covid-19 berlalu, Indonesia dihadapkan pada periode kontestasi pemilihan umum. Tahun ini Indonesia sudah berada di tahun politik, seiring dengan selesainya periode kepemimpinan sejumlah pemerintah daerah, serta persiapan Pemilu serentak di Tanah Air pada 2024.
Seperti biasa musim politik diwarnai janji, harapan dan prediksi dari berbagai kandidat kepala pemerintahan yang masuk dalam radar. Lantas bagaimana sikap pebisnis dan pemodal menghadapi masa-masa musim politik?
Dalam Client Gathering untuk nasabah Moduit Beyond bertema “Siap-Siap Tahun Politik Tahun 2024: Dampak Terhadap Ekonomi Indonesia” yang diadakan pada tanggal 8 Juni 2023 lalu di hotel Fairmont oleh PT Moduit Digital Indonesia bekerjasama dengan PT. Batavia Prosperindo Aset Manajemen, para nara sumber memberikan beberapa pencerahan menyikapi kondisi politik terkini.
Pembicara dalam gathering ini adalah Manuel Adhy Purwanto selaku Head of Research & Investment Connoisseur Moduit, Eri Kusnadi selaku Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen, dan Yunarto Wijaya selaku direktur eksekutif Charta Politika Indonesia serta di pandu oleh Moderator Benny Sufami selaku Co-Founder Tumbuh Makna.
Meski suasana politik menjelang Pemilu kali ini dianggap lebih kompleks dari situasi normal, karena belum kunjung ada kejelasan siapa yang akan memenangkan pilpres, namun Yunarto mengatakan kondisi ekonomi politik nasional dalam kondisi stabil.
Hal ini tidak terlepas karena beberapa survei menyatakan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tinggi sehingga terjadi stabilitas di berbagai bidang terutama bidang sosial, ekonomi dan politik.
“Saya kira saat ini stabilitas nasional kita terjaga dengan baik. Selepas pandemi, tren pertumbuhan ekonomi kita terjaga, karena itu publik juga merasa bahwa saat ini kondisinya bagus. Maka itu tidak heran kita lihat bahwa kepuasan terhadap pemerintahan saat ini mencapai level yang tinggi. Khususnya pada bidang ekonomi, inflasi kita menurun, dan itu membuat publik setelah pandemi menjadi bergairah dalam melakukan kegiatan bisnis,” katanya ditulis Kamis (6/7/2023).
Baca Juga: Para Korban Investasi Bodong Berkedok Koperasi Harap Bersabar, Dananya Tak Jamin Kembali
Dalam pandangan Head of Research & Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhy Purwanto, Pemilu bukanlah faktor utama yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar.
“Kami selalu melihat masa depan secara optimistis karena secara historis politik domestik tidak terlalu berpengaruh besar terhadap iklim investasi. Bahwa pada tahun depan akan ada Pemilu, tentu akan ada tantangan dan juga peluang. Namun, hal tersebut bisa disikapi dengan melakukan diversifikasi & lebih melihat kondisi ekonomi global dan domestik. Dengan suku bunga yang sudah mendekati puncak, kami merkomendasikan alokasi aset investasi sebesar 60% di reksadana pendapatan tetap / obligasi pemerintah dan 40% di reksadana saham yang lebih memiliki exposure di saham finansial dan konsumer," ucapnya.
Menurut Manuel, Moduit selalu hadir dalam memberikan nasihat investasi & menyediakan produk wealth management terkurasi kepada investor sesuai dengan tujuan keuangannya.
“Sebagai Advisor, Moduit hadir dan siap membantu masyarakat yang berminat berinvestasi di produk reksa dana, obligasi, ataupun produk yang bisa di personalisasi sesuai kebutuhan. Selain itu, sebagai advisor kami juga dapat merekomendasikan strategi berupa aset alokasi yang tepat menjelang pemilu. Kami percaya dengan strategi diversifikasi yang tepat, pada tahun politik ini dapat memberikan peluang yang baik,” ujar Manuel.
Lebih jauh lagi, dalam analisa Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi menilai tahun politik ini dapat dipandang dari berbagai hal. Dari sisi pasar obligasi, ia menilai, kinerja seluruhnya akan baik pada tahun 2023.
“Bahkan seiring dengan suku bunga yang diperkirakan sudah mencapai puncaknya. Dengan inflasi yang stabil cenderung menurun, dan kami perkirakan suku bunga global juga akan segera atau sudah mencapai puncaknya karena kekhawatiran tekanan resesi. Namun untuk pasar saham pun sebenarnya juga tidak kalah menarik secara fundamental,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Isu Deforestasi! Kemenhut Tegaskan HTI untuk Energi Terbarukan Akan Dikelola dengan Aturan Ketat
-
Bukan Cuma Smelter! Industri Nikel RI Kini Kian Fokus Garap Kualitas SDM
-
Pilih Mata Uang Lokal, Negara ASEAN Kompak Kurangi Gunakan Dolar
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?